Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Penulis, Pemerhati hubungan internasional, sosial budaya, kuliner, travel, film dan olahraga

Pemerhati hubungan internasional, penulis buku Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. http://kompasiana.com/arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Tari Rampak Kendang, Memukau Penonton Festival Kebudayaan Antarabangsa Tawau 2025

3 Agustus 2025   05:29 Diperbarui: 4 Agustus 2025   15:41 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana di panggung terbuka Festival Kebudayaan Antarabangsa Tawau (FKAT) 2025 sontak bergemuruh saat pembawa acara menyebutkan penampilan 7 orang penari wanita dari Sanggar Budaya Kementerian Kebudayaan di atas panggung, Sabtu malam, 2 Agustus 2025. 

Tepuk tangan dan sorak penonton menyambut kemunculan tujuh penari wanita yang melangkah mantap menuju tengah panggung. 

Jadi, dengan penuh percaya diri, masing-masing penari membawa kendang di kedua tangannya, siap mempersembahkan sebuah atraksi yang telah dinantikan.

"Nah ini yang kita tunggu, tarian langsung yang didatangkan dari Jakarta," terdengar komentar seorang penonton di panggung VIP, tepat di belakang penulis. Suaranya mencerminkan antusiasme yang juga tampak di wajah ratusan penonton lainnya.

Setibanya di atas panggung, ketujuh penari yang mengenakan kostum gemerlap tersebut langsung meletakkan kendang di hadapannya bersiap menarikan Tari Rampak Kendang dari Jawa Barat.

Pembawa acara mengenalkan Tarian Rampak Kendang sebagai salah satu warisan seni pertunjukan Indonesia yang menggabungkan permainan kendang yang ritmis dengan gerakan tari yang energik dan penuh kekompakan. Tarian ini juga menggabungkan tarian Jaipong di dalamnya.

Istilah "rampak" sendiri berarti serempak atau kompak, mencerminkan semangat kolaboratif dan kesatuan dalam setiap hentakan gerak dan irama.


Ketujuh penari mengawali gerakan dengan menabuh kendang di hadapannya. Suara dentuman kendang yang rancak digabungkan dengan gerakan tangan para penari yang tegas namun anggun, berhasil menghipnotis penonton. 

Setiap gerakan ditampilkan dengan presisi, menunjukkan latihan yang intens dan dedikasi tinggi dari para penari. Kendang yang mereka bawa tidak hanya menjadi alat musik pengiring, tetapi juga bagian integral dari koreografi yang dinamis dan menggetarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun