Mohon tunggu...
Arif Triadi Utomo
Arif Triadi Utomo Mohon Tunggu... Lainnya - Pelukis Mimpi

Seseorang yang sangat menggemari film, teater dan seni peran pada umumnya.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

DC Animated Universe Lebih Baik dari DC Extended Universe

9 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 15 April 2021   00:03 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://duniagames.co.id/

Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan pengumuman akan dirilisnya film Justice League versi Snyder Cut. Walaupun hingga saat ini masih belum ada tanggal resmi kapan film tersebut akan rilis, para penggemar DC Extended Universe (DCEU) tetap menyambut kabar positif yang kemungkinan besar dapat memulihkan reputasi DCEU pasca kegagalan film Justice League versi Whedon Cut yang dirilis di layar lebar tahun 2017 lalu.

Sudah bukan rahasia lagi jika DCEU selalu kalah pamor terhadap rival beratnya, Marvel Cinematic Universe (MCU). Kedua studio yang memegang kendali atas versi live action dari kisah superhero-superhero terbesar di Amerika ini selalu bersaing ketat, dan nampaknya MCU-lah yang selalu memegang bendera kemenangan. Ada beberapa alasan yang membuat DCEU bisa kalah saing, salah satunya adalah sering kali terdapat bentrokan ide kreatif antara sutradara dengan pihak studio, tak jarang hal itu membuat proyek film yang akan diproduksi menjadi mangkrak bahkan batal produksi. Inilah yang membuat pamor DC menurun. Padahal dalam segi kualitas cerita, baik DC maupun Marvel sama-sama memiliki produk terbaik. Hanya saja untuk bagian produksi film live action, nampaknya wajar apabila dikatakan Marvel mengungguli DC. Dan mungkin inilah alasan mengapa Justice League versi Snyder Cut akhirnya dirilis, untuk merebut popularitas dari saingan terberatnya.

Padahal, film produksi DC tidak selamanya lebih buruk dari produksi Marvel. Selain film Wonder Woman dan Aquaman yang sama-sama sukses dan mendapat respon positif, ada satu lagi universe­ milik DC yang menurut saya dapat mengalahkan Marvel, dan itu adalah DC Animated Universe (DCAU). Ya, DCEU bukanlah satu-satunya studio yang memproduksi adaptasi film dari komik-komik DC. Bedanya, DCAU hanya memproduksi film animasi, namun masih memiliki konsep “universe” atau saling berkaitan tiap satu film dengan film lainnya.

Kebebasan Ide Kreatif

Satu hal yang sering menjadi kendala dalam memproduksi versi live action dari komik superhero adalah budget atau biaya produksi. Terkadang, untuk menghadirkan suatu properti imajinatif yang terdapat pada komik ke dalam dunia nyata, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Entah itu untuk diwujudkan dengan teknologi CGI atau replika yang terlihat realis, keduanya tetap membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan ada juga properti yang tidak bisa disertakan dalam versi live action. Inilah yang membuat tim produksi harus benar-benar memutar otak untuk mengolah ide kreatif agar cerita yang disajikan tidak terkesan aneh sekaligus tidak terkesan picisan. Hal itu juga yang membuat adanya bentrokan ide kreatif antar tim produksi dengan studio.

sumber gambar: https://butwhythopodcast.com/
sumber gambar: https://butwhythopodcast.com/

Akan beda cerita apabila film yang akan diproduksi merupakan animasi, hambatan-hambatan tadi tidak perlu dirisaukan. Jikalau misal diperlukan adegan meledakkan suatu planet dan serpihan-serpihannya menghujani sebuah kota, itu bisa dilakukan dengan mudah dalam bentuk animasi. Berbeda dengan live action yang mana akan membutuhkan biaya jauh lebih besar. Inilah keunggulan animasi. Tim produksi hanya tinggal fokus pada eksekusi alur cerita.

DC sendiri terkenal dengan tokoh-tokohnya yang "overpowered". Sebut saja Superman, Darseid, Flash, dll. Akan sangat susah untuk menghadirkan kemampuan penuh mereka secara optimal dalam versi live action. Karena itu DCAU dapat menggambarkan sosok kehebatan tokoh-tokoh superhero DC lebih akurat dalam versi animasi.

Plot yang Lebih Luas dan Karakter yang Tak Terbatas

Mengadaptasi suatu cerita pada komik ke dalam bentuk film selalu menimbulkan pertanyaan: apakah film tersebut dapat mengemas seluruh alur yang ada di versi komik? Lagi-lagi karena masalah budget, tidak bisa serta merta apa yang ada di dalam komik seluruhnya dapat diadaptasi ke bentuk film. Harus ada penyesuaian alternatif dengan pertimbangan biaya produksi. Hal itu membuat alur yang terdapat dalam film terkadang berbeda dengan cerita orisinal pada komik. Dan jika perbedaan tersebut tidak dirasa pas oleh para penggemar, bisa dipastikan film itu akan gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun