Dalam kurun satu tahun, Kemensos juga telah meningkatkan kualitas data terpadu sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial agar dapat dilakukan secara terpadu, tepat sasaran dan berkelanjutan.
"Keberhasilan tersebut tidak lepas dari manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) di Kementerian Sosial yang baik serta pengelolaan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel dengan melibatkan publik dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial," jelas Nurkhasanah.
Dalam catatannya, Kemensos telah melakukan penguatan perlindungan dan jaminan sosial serta penguatan pemberdayaan sosial hingga ke wilayah tertinggal, terdepan dan terluar. Nurkhasanah pun menyampaikan bahwa hadirnya bansos telah membantu masyarakat, terutama warga terdampak pandemi Covid-19 yang mempengaruhi semua lini kehidupan.
"Hadirnya Kemensos dengan bantuan penanganan dampak Covid-19 telah meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, menjaga daya beli dan menggerakan roda ekonomi di tengah pandemi," ujarnya.
Diketahui, Pagu Anggaran Kemensos TA 2020 terus meningkat dari Rp62,7 triliun menjadi Rp104.4 triliun, lalu Rp 124 triliun dan terkini Rp134,008 triliun. Pemerintah melalui Kemensos terus menggulirkan bansos termasuk dalam program jaring pengaman sosial kepada masyarakat terdampak ke seluruh pelosok negeri.
Selain itu, pada survei Charta Politika yang bertajuk Trend 3 bulan kondisi politik, ekonomi dan hukum pada masa pandemi Covid-19, Mensos Juliari P Batubara masuk dalam 7 menteri dengan kinerja terbaik.
"Mensos bersama semua jajaran di Kemensos terus melakukan perubahan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan serta responsif dalam menangani semua permasalahan," pungkasnya.