Kalau Generasi Z sering disebut “digital native”, maka Generasi Alpha bisa dibilang “digital addict sejak lahir”. Mereka lahir setelah tahun 2010, di era ketika tablet, smartphone, dan smart TV sudah jadi bagian dari rumah tangga. Menariknya, banyak dari mereka yang lebih luwes mengoperasikan teknologi dibanding orang tua sendiri.
1. Siapa Itu Generasi Alpha?
Generasi Alpha adalah sebutan untuk anak-anak yang lahir mulai tahun 2010 hingga sekitar 2025. Mereka adalah generasi pertama yang sejak bayi sudah dikelilingi teknologi digital. Kalau Gen Z masih merasakan era warnet dan SMS, Generasi Alpha langsung tumbuh dengan YouTube Kids, TikTok, hingga smart speaker.
2. Pintar Digital Sejak Dini
Fenomena unik: banyak anak usia 3–4 tahun sudah bisa:
video YouTube dengan lancar.
Mengambil foto selfie tanpa diajari.
Mengaktifkan Google Assistant hanya dengan suara.
Sementara sebagian orang tua mereka masih kebingungan dengan update software atau lupa password email.
3. Dampak Positif
Cepat belajar: terbiasa eksplorasi dengan sentuhan jari.
Akses informasi luas: bisa belajar bahasa asing atau coding sejak kecil.
Kreativitas tinggi: banyak anak membuat konten digital bahkan sebelum masuk sekolah dasar.
4. Tantangan yang Harus Diwaspadai
Tapi, generasi ini juga menghadapi risiko yang tidak dialami generasi sebelumnya: