Setelah iqama ada ditangan gaji dan tunjangan mulai keluar pada bulan keenam. Tapi persoalan keuangan masih berlanjut. Mulanya saya dijanjikan dalam surat tawaran (letter of offer) akan memperoleh 'qualification allowance' sebesar 100% dari gaji pokok.
Belakangan pihak universitas menolak membayar 'qualification allowance' dengan berbagai alasan. Jadi saya hanya mendapat gaji setengah dari yang dijanjikan.
Secara teori jumlah ini tidak cukup untuk membayar sewa apartemen, bayar uang sekolah anak (dengan harga buku dan transportasi yang sangat mahal). Tetapi kami dituntut untuk mengatur sedemikian rupa sehingga harus bisa dibuat cukup. Dan itulah hebatnya orang kita.