Game block blast dengan lebih 40 juta pemain perhari dan 160 juta perbulan sejak november 2024. Menjadikan game ini sangat populer dan di gemari oleh banyak orang terlebih untuk mengisi waktu luang. Banyak ulasan dalam playstore yang memberi bintang 5 dan mengomentari bahwa sangat menikmati game tersebut. Namun apakah kesuksesan ini membawa dampak positif bagi penggunanya atau malah membuat masalah baru?. Pernahkah kalian berfikir bahwa sudah kecanduan bermain game block blast ini tanpa memperhatikan waktu?.
Block Blast adalah salah satu game yang membuat banyak orang betah berlama-lama di layar. Tapi, apakah ini tanda hiburan yang sehat atau justru kecanduan yang mengkhawatirkan?. Setiap kali ketika saya membuka tiktok atau medsos lainnya selalu ada orang yang membagikan pencapaian permainan BlockBlast. Orang orang di kolom komentar pada beradu skor untuk membuktikan seberapa banyaknya contoh seperti pada komentar @mutiara:51 rb bilekk, @---:64RB NIIHH BOSS, dan masih banyak komen adu skor lainya.
Fenomena ini membuat saya bertanya-tanya mengapa game ini banyak di gemari. Setelah melakukan survei kebanyakan orang dari data di atas bermain permainan ini karena ingin merefreshkan otak setelah seharian bekerja, belajar, atau melakukan hal lain yang membuatnya capee. Dampak ini memberikan dampak positif, menurut beberapa penelitian permainan berbasis puzzle seperti Block Blast dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir logis, mempercepat pengambilan keputusan, dan bahkan mengurangi stres. Jadi, tidak heran banyak orang memilih game ini sebagai cara untuk melepas penat setelah seharian bekerja atau belajar.
Namun dengan bermain game ini banyak sebagian orang yang suka lupa waktu kata sebagian orang yang berkomentar di tikok seperti "bermain game ini sejam berasa 5 menit" itu membuktikan bahwa game ini bila di biarkan terus menerus bisa membuat dampak negatif buat otak. Dampak negatif seperti menyebabkan gangguan tidur, menurunnya produktivitas, serta dampak sosial seperti kurangnya interaksi dengan lingkungan sekitar. Dr. Jane McGonigal, seorang ahli di bidang game dan psikologi, menyebutkan bahwa permainan berbasis puzzle memang bisa melatih otak, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, justru dapat mengganggu keseimbangan kehidupan seseorang. Otak akan selalu mengingat tentang permainan ini terus menerus supaya bisa bermain ini terus menerus hingga melupakan kewajiban kita yang lain. Kita harus pintar membatasi untuk bermain game ini supaya tidak kecanduan. Cara mengontrol kebiasaan bermain game ini cukup mudah, beberapa cara yang bisa dilakukan adalah menetapkan batas waktu, menggunakan alarm untuk mengingatkan kapan harus berhenti, serta mencari alternatif hiburan lain seperti membaca buku, berolahraga, atau berbicara dengan teman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI