Mohon tunggu...
Arina Manasikana
Arina Manasikana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Pendidikan Islam Anak Usia Dini/UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Dasar Intelegensi Anak Usia Dini

3 Mei 2021   22:42 Diperbarui: 3 Mei 2021   22:57 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gardner juga mendefinisikan kecerdasan sebagai potensi biopsikologi untuk memproses bentuk-bentuk informasi yang spesifik dalam cara-cara tertentu. Gardner memberikan definisi tentang kecerdasan sebagai kecakapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, kecakapan untuk mengembangkan masalah baru untuk dipecahkan dan kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat di dalam kehidupannya . Berdasarkan definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa multiple intelligences adalah teori kecerdasan yang ditemukan dan dikembangkan oleh Howard Gardner. Teori ini menjelaskan bahwa individu memiliki kecenderungan kecerdasan dari sembilan kecerdasan yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan visualspasial, kecerdasan musik, kecerdasan kinestetik, kecerdasan intrepersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis dan kecerdasan eksistensial yang digunakan individu untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat.

Kemampuan ini bisa diasah lewat permainan yang menggunakan angka-angka, misalnya bermain. Untuk merangsang serta mengoptimalkan kecerdasan logis-matematis, anda harus mengondisikan otak anak agar siap menerima materi dengan situasi dan cara pembelajaran yang menyenangkan. Kecerdasan bahasa memuat kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya. Peserta didik ini memiliki kemampuan, misalnya untuk menciptakan imajinasi bentuk dalam pikirannya atau kemampuan untuk menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi seperti dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat patung atau arsitektur suatu bangunan.

Kemampuan membayangkan suatu bentuk nyata dan kemudian memecahkan berbagai masalah sehubungan dengan kemampuan ini adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan visual-spasial. Peserta didik yang demikian akan unggul, misalnya dalam permainan mencari jejak pada suatu kegiatan kepramukaan. Kemampuan meningkatkan kecerdasan spasial bisa dilakukan sedini mungkin dengan belajar mengamati benda-benda dalam berbagai bentuk, menemukan cara-cara untuk keluar dari suatu ruangan hanya dengan membayangkannya, menggambarkan apa yang dibayangkan, menikmati gambar-gambar abstrak, belajar dengan menggunakan diagram, menyusun atau menggabungkan bentuk-bentuk bangun tertentu dan menghasilkan bentuk bangun yang baru. Kecerdasan musikal memuat kemampuan seseorang peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada dan irama.

Kecerdasan interpersonal. Kecerdasan intrapersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya. Kecerdasan semacam ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, yang selain kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga mencangkup kemampuan seperti memimpin, mengorganisasi, menangani perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari peserta didik yang lain, dan sebagainya. Kecerdasan intrapersonal. Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia cenderung mampu untuk mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya sendri. Peserta didik semacam ini senang melakukan intropeksi diri, mengoreksi kekurangan maupun kelemahannya, kemudian mencoba untuk memperbaiki diri. Kecerdasan naturalis ialah kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan alam, misalnya senang berada dilingkungan alam yang terbuka, seperti pantai, gunung, cagar alam, atau hutan. Peserta didik dengan kecerdasan seperti ini cenderung suka mengobservasi lingkungan alam seperti aneka macam bebatuan, jenis-jenis lapisan tanah, aneka macam flora dan fauna, benda-benda angkasa, dan sebagainya. Belajar dengan cara naturalis dapat dilakukan di perumahan yang aman, nyaman, asri, dekat dengan danau, dan bebas polusi, karena tidak dilewati kendaraan umum.

Kemampuan itu sungguh otonom, lepas dari kemampuan yang lain, terisolasi dari yang lain. Bila kemampuan ini hilang karena kerusakan otak, tidak akan mempengaruhi kerusakan kemampuan lainnya. Kesembilan intelegensi ini masing-masing berkaitan dengan bagian otak tertentu. Ini tampak pada kasus banyak orang yang pandai tapi idiot Berkaitan dengan sejarah evolusi manusia zaman dulu. Setiap intelegensi dapat dilihat sejarah evolusinya pada kejadian dulu. Setiap intelegensi yang sekarang ini dapat dicari awalnya dari evolusi manusia kuno, bahkan dari evolusi spesies lain, bukanhanya terjadi sekarang ini. Ini sejalan dengan perkembangan otak manusia dari manusia purba dan bahkan dari makhluk yang berkaitan.

Dari tugas-tugas psikologis yang diberikan tampak bahwa intelegensi bekerja saling terisolasi. Dari sini jelas bahwa transfer dari intelegensi satu ke intelegensi lain sering tidak bisa. Dari beberapa tes psikologi terstandar dapat diyakini bahwa intelegensi yang ditemukan Gardner memang benar. Pendidikan menjadi salah satu modal bagi seseorang agar dapat berhasil dan mampu meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Multiple Intelligences yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kecerdasan majemuk atau kecerdasan ganda merupakan salah satu teori kecerdasan yang memperoleh banyak pengakuan akhir-akhir ini. Dalam dunia pendidikan, teori multiple intelligences mulai diterima karena dianggap lebih melayani semua kecerdasan yang dimiliki anak. Dengan berkembangnya konsep multiple intelligences dan dengan diterimanya teori tersebut dalam dunia pendidikan, maka mau tidak mau pendidik perlu membantu tumbuh kembang anak dalam berbagai rencana, pelaksanaan, dan evaluasi program yang memberi wadah bagi perkembangan semua jenis kecerdasan mereka. Tugas ini menjadi sedemikian penting mengingat perkembangan danperwujudan semua jenis kecerdasan tersebut esensial bagi anak dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam kehidupan, dan memperoleh kehidupan itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun