Mohon tunggu...
Arina Manasikana
Arina Manasikana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Pendidikan Islam Anak Usia Dini/UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Definisi Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini

3 Mei 2021   19:01 Diperbarui: 3 Mei 2021   19:06 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa ahli berpendapat bahwa Bahasa merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, sedangkan para ahli lain berpendapat adanya pengaruh faktor baik eksternal maupun internal terhadap kemampuan bahasa.

Teori Navitis

Teori Navitis ini berpandangan bahwa ada unsur keterkaitan yang erat antara faktor biologis dengan perkembangan bahasa. Teori Navitis meyakini bahwa kemampuan bahasa merupakan kemampuan bawaan sejak lahir. Selanjutnya belajar bahasa tidak dipengaruhi oleh intelegensi maupun pengalaman individu. Menurut aliran Navitis ini, terdapat peran evolusi biologis dalam membentuk individu untuk menjadi makhluk linguistik. Sejalan dengan pertumbuhan fisik dan mental anak perkembangan bahasa menjadi lebih baik dan meningkatPara ahli Navitis berpendapat bahwa kemampuan berbahasa sifatnya sangat natural , sebagaimana halnya kemampuan berjalan, merupakan bagian dari perkembangan manusia yang dipengaruhi oleh kematangan otak.Selain itu, alasan mereka adalah beberapa bagian neurologi tertentu dari otak manusia memiliki hubungan dengan perkembangan bahasa sehingga kerusakan pada bagian tersebut menyebabkan hambatan bahasa.

Para ahli Navitis juga meyakini bahwa anak-anak menginternalisasi aturan tata bahasa sehingga mereka dapat menyusun berbagai macam kalimat tanpa latihan, penguatan, maupun meniru bahasa orang dewasa. Selanjutnya, teori ini mengemukakan bahwa untuk mendeteksi kategori bahasa tertentu, seperti fonologi, sintaksis, dan semantik. Teori Navitis meyakini bahwa kemampuan bahasa merupakan kemampuan bawaan sejal lahir, ini juga didukung oleh Lenneberg, yang mengemukakan bahwa kemampuan bahasa adalah kemampuan yang dimiliki seseorang berdasarkan pengetahuan awal yang diperoleh secara biologis.

Sebagaimana dikemukakan oleh Chomsky, bahwa hanya manusia yang bisa menguasai bahasa verbal, ia mendasarkan pada berapa asumsi.

Teori Behavioristik

Pandangan behavioristik beranggapan bahwa bahasa merupakan masalah respondan sebuah imitasi. Tokoh yang menganut behavioristikini adalah Skinner dan Bandurs. Dia menulis buku Verbal Behavior yang digunakan sebagai rujukan bagi pengikut alran ini. Ia mengungkapkan bahwa berbicara dan memahami bahasa diperoleh melalui rangsangan lingkungan, yaitu tentang teori belajar yang disebut operant conditioning,oleh karena itu

Skinner yakin bahwa perilaku verbal adalah perilaku yang dikehendaki adalah perilaku yang dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya itu hadiah atau sesuatu yang menyenangkan maka perilaku ini akan terus dipertahankan, kemampuan dan frekuensinya akan terus berkembang. Namun, sebaliknya, akibatnya adalah adalah hukuman maka akan terjadi sebaliknya.

Sementara itu menurut Bandura, perkembangan bahasa dapat dkembangkan melalui tiruan atau imitasi dari orang lain. bandura juga berpendapat bahwa anak belajar bahasa dengan melakukan imitasi atau menirukan suatu model, yang berarti tidak harus menirukan penguatan dari orang lain. dengan kata lain, perkembangan keterampikan dasar bahasa pada anak usia dini ini diperoleh melalui pergualan dan interaksi yang diperoleh anak dengan teman sebayanya atau orang dewasa.

Teori Perkembangan Kognitif

Teori ini beranggapan bahwa berpikir sebagai prasyarat berbahasa, terus berkembang sebagai hasil dari pengalaman dan penalaran. Teori ini menekankan proses berpokir dan penalaran. Salah satu tokoh yang terkemuka adalah Jean Paget. Jean Paget mengemukakan bahwa perkembangan bahasa bersifat progresif dan terjadi pada setiap tahap perkembangan. Perkembangan anak secara umum dan dan perkembangan bahasa awal anak berkaitan erat dengan berbagai kegiatan anak, objek dan kejadian yang mereka alami dengan menyentuh, mendengar, melihat, merasa, dan mencium. Menurut Paget, perkembangan kognitif yang terjadi dalam diri anak mempunyai empat aspek, yaitu kematangan , pengalaman , transmisi sosial , ekuilibrasi Tahap formal operasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun