Mohon tunggu...
Joe De  Forester
Joe De Forester Mohon Tunggu... -

environmentalis, rimbawan utun dan pejuang sendirian

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waspadalah Aksi Demo 212 (Simbol Wiro Sableng)

21 November 2016   12:55 Diperbarui: 21 November 2016   17:27 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.bintang.com


Siapa yang tidak mengenal wiro sableng atau lebih dikenal sebagai pendekar 212, Wiro sableng  adalah salah satu legenda dunia persilatan. Wiro Sableng merupakan  tokoh fiksi  yang diciptakan oleh Bastian Tito.

Peradaban Nusantara terbentuk sejak ribuan tahun lalu antara fakta dan legenda, sehingga keberadaan tokoh fiktif Wiro Sableng mewarnai keberadaan budaya bangsa ini.

Wiro Sableng dikenal mempunyai ilmu kanuragaan yang mumpuni dan ilmu tersebut dia peroleh dari guru utamanya yaitu Sinto Gendeng.

Wiro Sableng dibekali oleh sang guru dengan kapak sakti yang diberi nama kapak maut naga geni dan pada dada Wiro dirajah (tatoo) angka 212. Wiro Sableng adalah pendekar yang memiliki karakter kuat yang suka bercanda dan selengean dan dengan bertambahnya usia Wiro Sableng cenderung semakin matang dan bijaksana serta mengurangi kesablengannya meyakiti orang lain.

Ribuan tahun kemudian dan dalam kekinian kehidupan di alam kerajaan nusantara, konon ada seorang lelaki yang cara berpakaiannya mirip Wiro Sableng berkostum putih dan ikat kepala putih pula.

Tokoh ini kita sebut saja Abib Gendeng, dia bukan seorang pendekar apalagi bersikap layaknya seorang pendekar yang bijaksana. Asal usul Abib Gendeng bukan dari negeri nusantara  sebab dia dan kakek moyangnya datang jauh dari antaberantah. Dalam kehidupan keseharainnya kerjanya cuma bikin rusuh di kerajaan dan dia sangat membenci sang Raja dan Patih  di negeri ini.

Rasa kebencian di hati dan pikirannya Abib Gendeng, sudah seperti kanker stadium empat dan tak mungkin lagi tersembuhkan kecuali hanya ajal yang akan memusnakan kebencian hatinya.

Dalam orasinya di padepokan istana, Abib Gendeng selalu membawa-bawa ajaran Gusti Pangeran yang maha suci dan dia memposisikan dirinya sebagai seorang resi. Pengikut Abib Gendeng tersebar hampir di seluruh Nusantara dan dia bak seorang Resi Agung dan semua perkataanya seolah diamini pengikutnya.

Dalam waktu dekat Abib Gendeng akan mengajak pengikutnya untuk melakukan aksi di pedepokan istana dengan simbol 212 (simbol milik wiro sableng).

Akankah arwah Wiro Sableng akan murka dari alam kubur sana sebab simbol pemberian sang guru utama Sinto Gendeng dipergunakan Abib Gendeng untuk merusak kedamaian di kerajaan ini.

Maka Waspadalah-Waspadalah-Waspadalah (kata bang napi) !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun