Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pesan Presiden yang Tak Pernah Sampai

30 Maret 2023   13:30 Diperbarui: 31 Maret 2023   00:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesedihan (Sumber: Malgorzata Tomzcak - Pixabay.com)

Sepak bola. Polemik seputar gagalnya pelaksanaan drawing Piala Dunia U-20 2023 akhirnya terjawab sudah. Indonesia dipastikan batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang sedianya dilaksanakan pada 20 Mei -11 Juni 2023. 

Pesta besar penghelatan Piala Dunia U-20 sebenarnya adalah pertaruhan harga diri bangsa. Keikutsertaan anak-anak bangsa dalam ajang itu harus terkubur dalam-dalam. Mimpi untuk tampil dalam ajang piala dunia hanya akan menyisakan cerita panjang. Situasi politik Indonesia dianggap tidak kondusit untuk terselenggaranya Piala Dunia U-20. Bukan hanya itu, kita juga siap-siap untuk mendapatkan sanksi. 

Sepak bola memang bukan arena untuk adu politik, menampilkan kekuatan-kekuatan politik. Sepak bola bukan arena untuk memuluskan kekuasaan, mencari dukungan atau melanggengkan kekuasaan. Sepak bola adalah arena mempertunjukkan prestasi bangsa, harga diri bangsa melalui olah raga. Maka, seharusnya sepak bola mendamaikan segala bangsa. Bahwa yang paling utama dari situasi dunia adalah kedamaian, dan sepak bola harus menjadi bagian sarana mewujudkan perdamaian dunia itu. 

Pesan Presiden

Sebenarnya secara jelas, Presiden Joko Widodo menyampaikan dua hal penting. Pertama, Prinsip negara kita Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two state solution negara Israel dan negara Palestina merdeka. Kedua, Presiden  menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitanya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat. (1)

Pesan Presiden sangat  jelas bahwa  Indonesia sangat mendukung penuh paya Palestina untuk merdeka. Namun, pemerintah juga sangat mendukung tim-tim peserta yang lolos dalam Piala Dunia U-20 untuk tampil di Indonesia, termasuk Israel. Olahraga khususnya sepak bola bukan sebagai alat politik. Seharusnya sepak bola justru dapat menyatukan dan menjadi alat pendamai sebuah konflik.

Padahal sepak bola sebeanrnya dapat digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan perdamaian dan mengurangi ketegangan dalam konflik antara negara. Seperti pernah terjadi pada tahun 2018 saat Korea Selatan dan Korea Utara sepakat untuk berpartisipasi dalam tim bersama untuk Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan. Atau pada tahun 2005, pertandingan persahabatan terjadi antara Israel dan Palestina di Ramallah. 

Sepak bola bukan sebagai pemecah perdamaian, tetapi sepak bola menyatukan. Hal ini yang secara jelas dipertahankan FIFA. Sepak bola adalah pendamai. Maka, jika perpecahan atau peperangan mungkin terjadi dengan diselenggarakannya sepak bola, rasanya lebih baik mengurungkan niat untuk menyelenggarakan Piala Dunia. 

Kita masih bisa bermimpi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun