Mohon tunggu...
ari imogiri
ari imogiri Mohon Tunggu... Administrasi - warga desa

suka aja mengamati berita-berita politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ultah Golkar....... Antara Pengurus Baru dan Rizal

21 Oktober 2009   13:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:34 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebuah tekad diucapkan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie saat syukuran ulang tahun ke-45 partainya. Partai berlambang pohon beringin ini ingin ikut menyejahterakan rakyat agar kembali mendapatkan dukungan pada pemilu 2014.

Seluruh kader PG dimintanya untuk sungguh-sungguh memikirkan dan bertindak sesuai dengan kehendak rakyat. ''Suara Golkar, suara rakyat. Ini harus betul-betul dibuktikan hingga lima tahun ke depan,'' serunya mengutip moto partainya menyambut hari ulang tahun ke-45 di DPP PG, Jakarta, Selasa (20/10) malam.

Sejumlah petinggi PG hadir dalam syukuran yang dilakukan dengan memotong nasi tumpeng ini. Di antara mereka adalah mantan ketua umum PG Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pertimbangan PG Akbar Tanjung, Wakil Ketum PG Agung Laksono dan Theo L Sambuaga, Sekjen PG Idrus Marham, dan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad. Mereka duduk satu meja.

hadir juga sosok yang menimbulkan kontroversi di kalangan Golkar, yaitu Rizal Mallarangeng, sementara Surya Paloh, serta dua kandidat pesaing Ical tidak nampak dalam perhelatan ulang tahun tersebut.

namun kali ini kita tidak akan membicarakan soal Surya Paloh serta dua kandidat ketua umum Golkar yang berhasil dikalahkan oleh Ical dalam munas yang baru saja selesai beberapa waktu lalu di Riau.

kita akan membicarakan tentang Rizal Mallarangeng, yang perekrutannya sebagai pengurus baru Golkar menimbulkan gejolak yang cukup lumayan, bahkan hal itu sudah dimulai ketika namanya dibacakan dalam susunan awal pengurus baru pasca terpilihnya Ical dalam munas, sambutan peserta munas ketika nama RM disebut adalah cemoohan dan gerutuan, tak ada tepuk tangan dan wajah sumringah manakala disebut nama RM sebagai salah satu pengurus baru DPP P Golkar.

banyak kalangan menilai bahwa sosok RM adalah sosok oportunis sejati yang akan selalu mengikuti kemana angin bertiup, sehingga ketika banyak kalangan menilai bahwa di 2014 Golkar akan semakin tenggelam dalam kancah perpolitikan nasional, maka pertanyaan besarnya adalah mengapa RM justru bersedia bergabung ke dalam Golkar?

maka ini adalah suatu hal yang mungkin tidak disadari oleh banyak kalangan, bahwa RM adalah sosok yang semakin cerdas dalam mengikuti dan membaca situasi politik. mari kita telaah satu persatu beberapa partai yang ada saat ini, yang di 2014 masih dan pasti akan kembali berlaga dalam pemilihan umum.

mulai dari Demokrat yang fenomenal dengan meraih kemenangn di kali kedua keikutsertaannya dalam pemilu di Indonesia, semua juga mafhum bahwa kemenangan demokrat ini tidak lepas dari sosok SBy selaku "penguasa" demokrat, sosok sby dan demokrat ibarat dua sisi mata uang, membicarakan demokrat sama saja membicarakan sby, nah di 2014 sby sudah tidak mungkin lagi maju sebagai presiden, ditambah lagi dengan pola perekrutan caleg demokrat kemarin yang asal comot, diyakini bahwa kinerja anggota legislatif dari demokrat pasti akan kurang meyakinkan dan kedodoran, yang tentu akan mengecewakan masyarakat pemilihnya, bahkan survei terbaru LP3ES ternyata menunjukkan pemilih sby kemarin juga tidak yakin akan mampu menyelesaikan banyak hal di Indonesia, semisal kasus lumpur lapindo dan kasus bank century, nah jika sejak awal saja banyak pemilihnya yang sudah tidak yakin, maka di 2014 bisa dipastikan demokrat akan mengalami  penurunan suara. sementara sampai sekarang karena ketergantungannya pada sosok sby, belum ada sosok lain yang diprediksi akan mampu "memimpin" demokrat selain sosok sby itu sendiri, sehingga hal itu akan berpengaruh pada kaderisasi dan pengembangan partai yang mandeg.

setali tiga uang dengan demokrat, pdip juga terlalu lama tergantung pada sosok Megawati, bayangkan jika dihitung sejak 1993 ketika terpilih sebagai ketua PDI, maka ia telah lebih dari 16 tahun menjadi ketua umum partai, masa yang paling lama jika dibanding dengan para ketua umum partai lainnya. dan karena ketergantungan pada sosok megawati yang begitu besar, maka akhirnya menibulkan kesulitan bagi kader-kader mudanya untuk berkembang dan mengembangkan partai. maka seiring waktu pdip akan semakin tenggelam di 2014, karena belum ada sosok yang cukup mampu menggantikan megawati, jika pada kongres terdekat megawati memutuskan tidak maju lagi sebagai ketua umum pdip misalnya.

nah, Golkar sejak sebermula adalah sebuah partai yang tidak bertumpu pada sosok seseorang, di dalam golkar dapat dengan mudah kita jumpai sosok-sosok yang memiliki pengaruh berimbang dan memiliki jaringan ke kader-kader partai sampai tingkat bawah, hal ini menjadikan Golkar menjadi tidak begitu terpengaruh ketika terjadi pergantian pengurus kapan saja, karena stok kader partai selalu ada dan  ditambah selalu ada yang tertarik dengan Golkar dari waktu-ke waktu. maka jika Golkar dikelola dengan lebih baik, bisa dipastikan Golkar akan bertahan dan bahkan mungkin menjadi pemenang di 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun