Mohon tunggu...
Nuur Arifah
Nuur Arifah Mohon Tunggu... -

Menulis Bukanlah Bakat, Akan tetapi Menulis berawal dari Latihan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

USB

24 Maret 2015   07:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:10 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Beberapa pekan terakhir ini tiga huruf di atas begitu sering mampir di telinga kita, banyak disebut-sebut diberbagai kalangan baik dari orang awam hingga kalangan orang terpelajar. Bahkan tiga huruf itu pula mampu menyedot perhatian dunia sehingga menjadi trending topic atau bahasan utama diberbagai media sosial. Terlepas dari hal di atas, USB yang dimaksud di sini adalah Untaian Sejuta Barokah yakni kumpulan nasehat dan petuah-petuah penting yang patut dan layak untuk kita coba untuk mengamalkannya.

Petuah-petuah yang disampaikan oleh orang-orang berilmu. Sebuah petuah atau nasehat yang tak lekang dimakan zaman, tak mengenal kata usang ataupun kadaluarsa. Beberapa diantaranya adalah perkataan Imam As-Syafi’i yang mengatakan bahwa “Menasehati dengan kata-kata bak seorang muadzin yang merdu suaranya. Menasehati dengan teladan mulia kan jadi imam dalam segala.” Disini maksudnya memberikan nasehat itu tidak cukup bahkan tak jarang yang tidak mempan jika hanya menasehati dengan kata-kata saja. Ibarat kata hingga mulut kita berbusa pun kita tidak akan di dengar jika ternyata perilaku yang kita tampakkan adalah sebaliknya. Maka memberikan nasehat akan lebih “manjur” dan juga berefek sinergis jika kita menasehati dengan contoh. Dengan kata lain kita memberikan teladan atau mauidzah hasanah (contoh yang baik) yang dapat dan patut untuk ditiru. Menghemat kata perdalam di action.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, saya akan mengutip perkataan Salim A Fillah yang menyebutkan bahwa “Mendahulukan memahami sesama itu melelahkan jiwa, tetapi siapa yang ahli mengasahnya kan dihadiahi cinta, doa-do’a juga rahasia. Cara memuji paling indah adalah dengan mendoakan dan cara mencela paling mulia adalah dengan memberi teladan.” Untaian kata itu mengalir dengan mantap, indah dan juga secara makna terasa begitu dalam. Maksudnya mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri kita sendiri memanglah tidak mudah, butuh perjuangan yang tak sederhana terkadang juga merasakan sakit dan juga pahit lantaran kita harus bersabar dan juga mengalah. Namun sesiapa yang mampu bertahan dan juga mengasahnya pada posisi ini, maka ia kan dihadiahi cinta Illahi, do’a-do’a suci penduduk langit dan bumi serta menguak rahasia Illahi yang penuh misteri. Cara memuji yang paling indah adalah dengan mendo’akan yakni selalu mendo’akan siapa saja yang telah memberikan kebaikan bagi diri kita, itu sebagai ungkapan rasa terima kasih kita sehingga kita berharap mereka yang telah berbuat baik kepada kita akan mendapatkan kebaikan pula dari-Nya secara berlipat.

Sedangkan cara mencela paling mulia adalah dengan memberi teladan, ini maksudnya ketika kita dicela ataupun dimaki oleh seseorang, maka kita seharusnya tidak kembali memaki ataupun mencelanya. Namun sebaliknya, kita hendaknya membalasnya dengan kebaikan dan juga teladan-teladan mulia, sehingga ia akan berfikir dan merenung lagi mengenai tindakannya. Jika mauidzah hasanah (teladan yang baik) itu telah kita tanamkan pada diri kita, mereka yang semula mencela perlahan akan tersentuh dan mulai mencontoh perilaku atau teladan yang telah kita contohkan.

Itulah beberapa untaian kata yang semoga akan membawa keberkahan bagi kita yang mau mengamalkan. Jikalau memang belum bisa, maka sedikit demi sedikit marilah kita mulai untuk mencobanya. Semoga kita diberikan kekuatan dan juga kesabaran yang lebih dalam menghadapi bumbu-bumbu kehidupan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun