Mohon tunggu...
Arif Setyaji
Arif Setyaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Peternakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Pembuatan Fermentasi Pakan Ternak di Masa Pandemi

17 September 2021   19:24 Diperbarui: 17 September 2021   19:26 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kulit singkong biasanya dibuang begitu saja menjadi sampah. Padahal, fermentasi kulit singkong bisa dijadikan alternatif pakan untuk ternak. Bahan ini mengandung nilai gizi yang cukup baik unyuk mendukung pertumbuhan hewan yang diternakkan. 

Keberadaan kulit singkong pada umbi singkong bisa mencapai 16-20 persen dari total seluruh bagiannya. Oleh karena itu, tak heran setiap industri pengolahan singkong mampu menghasilkan limbah berupa kulit yang sangat banyak. 

Salah satu solusinya untuk mengatasi masalah limbah kulit singkong adalah menjadikannya sebagai pakan untuk binatang ternak. 

Sayangnya, Kulit singkong memiliki kandungan (HCN) yang dapat membahayakan hewan. Bahkan,dosis sianida sekitar 0,5-3mg/kg bobot tubuh hewan bisa mengakibatkan kematian.   

Kulit singkong kering ditambah bekatul dan tetes tebu ino dicampur dan didiamkan selama 7 hari di tong kedap udara, fungsi penambahan tetes tebu agar campuran kulit singkong dan bekatul terasa manis. 

Pelatihan ini disasarkan kepada pemuda-pemudi karang taruna supaya memberikan pelatihan kembali kepada peternak yang ada didesa setempat. kegiatan ini bertujuan untuk membantu peternak saat musim kemarau ketika kesusahan mencari rumput. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun