Saya menulis ini, gara gara melihat status facebook kepala desa saya.
Dalam Facebooknya, Â Ia mengajak masyarakat agar selalu semangat untuk menjalani aktifitas, serta meminta masukan dan saran untuk kemajuan desanya.Â
"Sama dengan hari kemaren tetap semangat, mohon masukan dan saran tentang desa kita untuk lebih maju dan sejahtera" tulisnya.Â
Status tersebut mendapat berbagai tanggapan warga.Â
"Pak kades lampu penerang jalan umum tenaga Surya (PJUTS) untuk desa kasikan kenapa tidak ada pak kades?,di desa tetangga ada, seumpama ada untuk desa kasikan, arahkan ke terantam pak kades yang paling utama di simpang karya, seterusnya dijalan simpang masuk arah kerumahnya saya pak kades" kata salah satu komentar warga.Â
Terus ada juga yang meminta tong sampah agar disediakan disetiap RT/RW agar kebersihan selalu terjaga.Â
Dan ada juga warga menanggapi dengan santai.Â
"apa cerita pak kades? " komentar salah satu warga
Saya menilai, dari pristiwa diatas merupakan hal yang positif antara kepala desa dan warganya. Dengan media sosial, antara warga dan pemerintahan desa bisa terjalin dengan baik, bisa menjadi lebih dekat, walaupun dari segi geografisnya jaraknya cukup dekat. Â Kalau ada sesuatu bisa langsung melaporkanya langsung ke kantor desa.
Tapi itulah hebatnya media sosial, dari warganya yang tadi sungkan untuk menaggapi berbagai masalah sekarang tidak lagi. status "welcome" dari kepala desa terbukti ampuh untuk menjalankan roda aspirasi warga.Â
Sebenaranya, Â banyak permasalahan yang ada di desa saya, Â terutama terkait pengangguran. muda mudinya banyak mengeluh karena status pengganguranya.Â