Coba perhatikan kawan, saat kita sudah benar-benar dimanjakan teknologi, begitu banyak hal-hal sederhana yang mengeratkan hubungan kita secara nyata dengan orang-orang dekat kita perlahan terkikis bahkan hilang. Terkadang keadaan nyaman membuat penggunaan teknologi secara berlebihan sampai tak menghiraukan nilai-nilai adat tentang kekerabatan.
Â
Mungkin ini pelajaran yang penuh makna bagiku,untuk lebih menggunakan asas manfaat dengan baik di manapun dan kapanpun. Mulai sekarang aku akan memanfaatkan kecanggihan untuk hal-hal yang lebih berguna. Mungkin ungkapan tersebut terbaca cukup klise. Tetapi di sini, aku merasakan sendiri susahnya menghubungi aparat keamanan yang masih satu propinsi, bahkan satu kabupaten denganku. Andai saja ada yang berani menancapkan menara BTS untuk mempermudah media telekomunikasi di Kampung Tarak ini, aku tak perlu mengarungi 3 sampai 4 jam perjalanan laut hanya untuk melaporkan keadaanku, keadaan kampung dan sekolahku, menghubungi pihak-pihak yang harus kumintai koordinasi selama masa penugasan di Papua. Mungkin masyarakat satu kecamatan di sini akan berterimakasih penuh karena jalur komunikasi dan berbagai informasi akan dapat dengan mudah diterima dan dikirim via sarana telekomunikasi yang lebih canggih.
Jadi saat anda membaca tulisan ini, ini bukan murni tulisanku, melainkan kerjasama dengan bapak angkatku, masyarakat Kampung Tarak, pemilik long boat, ombak, dan cuaca yang bersahabat yang mengijinkanku mengarungi lautan Kepulauan Karas sampai dengan Fak-fak selama lebih dari 3 jam. Kampung yang tak tersentuh. Juni 2011.