2. Coba Ulangi Materi Pelajaran secara berkala : Otak kita lebih mudah mengingat informasi yang diulang secara berkala. Teknik spaced repetition adalah kuncinya di sini. Selain belajar maraton menjelang ujian, cobalah untuk mengulang materi dengan jarak waktu yang semakin lama. Misalnya, setelah belajar hari ini, ulangi lagi besok, lalu tiga hari kemudian, seminggu kemudian, dan seterusnya. Ini seperti menyiram tanaman secara teratur agar akarnya kuat dan tumbuh subur.
3. Setiap orang beda, cari tahu gaya belajar kamu : Setiap otak memiliki preferensi unik dalam menerima dan memproses informasi. Ada yang lebih mudah memahami melalui visualisasi (gambar, diagram), ada yang auditori (melalui pendengaran dan diskusi), dan ada yang kinestetik (melalui gerakan dan praktik langsung). Di bab selanjutnya, kita akan bersama-sama mencari tahu gaya belajar mana yang paling sesuai untuk digunakan oleh otakmu. Mengenali gaya belajarmu akan membantumu memilih metode belajar yang paling efektif dan menyenangkan. Ini seperti menemukan alat yang paling nyaman dan efisien dipakai untuk bekerja.
4. Belajar butuh tempat yang tenang dan nyaman : Lingkungan belajar yang penuh distraksi adalah musuh utama fokus. Usahakan untuk menciptakan ruang belajar yang tenang dan nyaman serta minim gangguan. Matikan notifikasi di ponsel dan hindari godaan media sosial. Menciptakan lingkungan yang kondusif akan membantu otakmu untuk fokus sepenuhnya pada materi pelajaran, tanpa harus berperang melawan berbagai distraksi. Ini seperti membangun benteng konsentrasi agar informasi tidak mudah diserang dan dilupakan
5. Tidur cukup itu penting buat bantu otak menyimpan informasi : Jangan pernah meremehkan kekuatan tidur yang cukup. Saat kita tidur, otak melakukan kegiatan yang penting, yaitu memproses dan menyimpan informasi ke memori jangka panjang. Kurang tidur sama seperti mencoba menjalankan mesin canggih tanpa bahan bakar yang cukup sehingga performanya pasti akan menurun drastis. Tidur yang berkualitas adalah salah satu cara belajar yang paling sering diabaikan, padahal dampaknya sangat signifikan terhadap kemampuan kita untuk mengingat dan belajar.
Ingatlah, belajar yang efektif adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Dengan mencoba berbagai strategi dan menemukan apa yang paling cocok untukmu, kamu akan mampu 'menaklukkan' lupa dan menjadikan belajar sebagai pengalaman yang lebih bermakna dan memuaskan.
Kesimpulan
Berhenti menyalahkan diri, mulai pahami cara kerja otakmu. Faktanya, kebanyakan dari kita diajari apa yang harus dipelajari, tapi jarang sekali diajari bagaimana cara belajarnya. Kita semua punya cara unik dalam menyerap informasi dan kalau kamu belum menemukan caramu sendiri, wajar kalau belajar terasa berat, membingungkan, bahkan melelahkan secara mental.
Di titik ini, kamu bukan kekurangan usaha. Kamu hanya butuh arah. Dan arah itu dimulai dari pemahaman paling dasar : cara kerja otakmu sendiri.
Lupa itu manusiawi. Tapi terus-menerus belajar tanpa strategi yang sesuai dengan dirimu hanya akan membuatmu terjebak dalam siklus frustasi. Maka, daripada menyalahkan diri karena “gak pinter-pinter juga,” lebih baik mulai bertanya: "Apakah aku sudah belajar dengan cara yang cocok buatku?"
Inilah waktunya berhenti sekadar meniru gaya belajar orang lain, dan mulai menyusun strategi yang benar-benar bekerja untuk kamu. Karena belajar yang efektif bukan tentang seberapa keras kamu berusaha, tapi seberapa cerdas kamu memahami dirimu sendiri.