Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Baik, Tempat Bertemunya Orang-orang Baik

14 Februari 2020   05:50 Diperbarui: 14 Februari 2020   06:24 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cak Kartolo saat pengambilan gambar (Smekdor's)

Charles Dickens (1812-1870) seorang penulis roman dan novel ternama dari Inggris masa pemerintahan Ratu Victoria. Dalam sebuah bukunya dia menulis: "Tertawa dan melucu yang segar membuat dunia gembira, dan sulit dihindari. Orang sulit menolak wabah tawa dan lucu.

Tawa dengan humor merupakan perbuatan multi-faset. Ada faset sosial. Faset budaya, kebugaran, kegembiraan, dan masih banyak lagi. Tidak satupun ada orang dalam hidupnya tidak pernah tertawa.

Ada satu insan. Sudah akrab disebut Arek Suroboyo yang mampu merubah suasana 'biasa-bisa saja' menjadi lucu. Kadang-kadang malah heroik. Insan tersebut sehari-hari sangat dikenal. Dia adalah, Cak Kartolo.

Sosoknya dikenal luas. Sentilan lawak yang dia peragakan bersama kawan -- kawannya membuat semua orang, setidaknya para penyuka seni ludruk, tertawa terbahak -- bahak.

Dia kerap menyentil sesuatu lewat dagelan ludruknya. Sederhana. Namun sangat jenius. Kartolo dan kawan-kawannya merupakan kesatuan orang-orang baik. Grup itu terdiri atas Kartolo, Basman, Sapari, Sokran, Munawar, dan Tini (istri Kartolo).

Kartolo sudah ditakdirkan menjadi seniman yang membuat orang lain bergembira. Mendedikasikan hidupnya untuk seni lawak ludruk. Yang terbukti membesarkan namanya di panggung hiburan di Indonesia.

Siswa SMK Dr Soetomo Surabaya terlibat dalam syuting (Smekdor's)
Siswa SMK Dr Soetomo Surabaya terlibat dalam syuting (Smekdor's)
Dua kali saya dipertemukan dengan Cak Kartolo. Yang pertama, saat dia terpilih sebagai salah satu tokoh penerima penghargaan Surabaya Academy Award pada tahun 2008.

Surabaya Academy adalah lembaga nirlaba yang setiap tahun memberikan penghargaan terhadap sosok atau lembaga. Yang dinilai berprestasi, atau sekurang-kurangnya memberikan inspirasi bagi kemajuan Kota Surabaya.

Board of Surabaya Academy beranggota 11 orang antara lain Johan Silas, Kresnayana Yahya, Ali Maschan Moesa, Liem Ou Yen, Sirikit Syah, Soetojo Soekomihardjo, Herman Halim, Nalini Agung, Hotman Siahaan, dan Trimoelja D. Surjadi.

Anggota board terdiri dari tokoh budayawan, intelektual, bisnisman dan sosial leadership. Anggota board melihat Cak Kartolo sangat konsisten mempertahankan tradisi budaya ludruk yang sedang tergerus modernisasi dan kebarat-baratan atau pengaruh budaya asing.

Cak Kartolo dinilai komit mempertahankan ludruk, karena ludruk sendiri sebenarnya adalah media penyuaraan aspirasi rakyat kepada penguasa, sekaligus media kritik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun