Sekarang di Indonesia mendengar berita tentang hal-hal negatif sangat sering ditemukan di media-media masa.apapun. Seperti korupsi sudah hampir tiap hari kita mendengar tentang Korupsi. Tawuran pelajar juga begitu. Pembuhan,mutilasi, perampokan, KDRT dan lain-lain, masih banyak lagi yang kita temui di Indonesia. Kok bisa Negara Indonesia yang deikenal bangsa luar yang terkenal bangsa yang ramah,sopan dan santun malah banyak mendengar berita-berita seperti itu dari pada kita mendengar hal-hal yang berprestasi di di bangsa ini. Kalau di pikir pakai logika, Indonesia yang dikenal bangsa lain dengan keramahannya, kesopananannyadan kesantunannya. Penduduk Indonesia tidak mungkin melakukan hal-hal seperti itu. Kok bisa terjadi di bangsa ini? Nah, di artikel ini saya sebagai penulis ingin ingin sharing aja. Biar penduduk Indonesia berkurang dalam melakukkan hal-hal kejahatan tersebut.
Hal pertama apa penyebanya Penduduk Indonesia yang dulu dikenal sebagai penduduk yang rama, yang sanutun, dan yang lain sebagainya, kok sekarang malah menjadi Negara yang seperti kayak gini. Banyak hal yang mempengaruhi peduduk-penduduk Indonesia kayak gini. Hal yang begitu besar pengaruhnya adalah pengaruh budaya dari Negara-negara Barat. Meski penduduk Indonesia masih gak begitu banyak yang datang ke Negara-negara Barat, dan orang-orang barat juga gak begitu banyak yang datang ke Indonesia. Meskipun datang ke Indonesiapun ke tempat-tempat tertentu yang berlatarbelakang tempat-tempat wisata. Namun sekarang dengan banyak media masa, kita bisa tahu dari Negara bagian terluar sampai tetrdalam budaya-budaya yang ada diseluruh dunia ini. Dan mayoritas penduduk Indonesia cenderung mengambil budaya-budaya yang menjerumus pada kerusakan daripada perbaikan. Itu juga dikarenakan penduduk ini meresap budaya luar gak mengambil hikmahnya, Cuma mengambil sepenggal-sepenggal budaya. Jadi apa yang terjadi ya seperti kayak gini. Ini dikarenakan juga kurang kedewaasan cara berpikir masyarakat Indonesia.
Sebagai penulis sebenarnya pingin usul, untuk merubah system pendidikan di Indonesia ini. Coba kita lihat Negara Jepang,meskipun Negara yang mayoritas penduduknya beragama Shinto Negara Jepang merupakan Negara yang memliki kejahatan pali terkecil di Dunia. Itu dikarenakan cara belajar mereka mulai dari kecil tidak di beri pelajaran yang banyak-banyak seperti Matematika, Bahasa Inggris, Sempoa, dan lain sebagainya. Sedangkan dai Negara Jepang anak kecil sampai SD Cuma di ajari dengan kesopanan, keramahan dan lain sebagainya. Anak kecil bekerja hanya menggunakan otak kanan, jadi mereka menerima dan menirukannya. Jadi di Jepang itu tiap hari anak-anak kecil disana selalu belajar tentang kesopanan, keramahan dan lain sebagainya, daripada beelajar-belajar ilmu umum. Jadi sampai besar disana masih menerapkan hal-hal sperti itu.
Sedangkan di Indonesia dari kecil sudah banyak disuruh belajar matematika, Bahasa Inggris, dan lain sebagainya. Dan apa jadinya, mereka banyak yang pintar-pintar, tetapi kalau moralnya masih nol. Banyak kasus korupsi, kasus tawuran, kasus pencurian, pemerkosaan, pembunuhan dan lain sebagainya. Kita belajar di SD juga mubazir kalau menurut saya. Banyak pelajaran yang di SD di ajarkan di SMP di SMA di ulang lagi. Daripada kayak gitu, apa gak mendingan waktu sekolah TK dan SD buat melatih SQ nya,daripada melatih IQ dan EQnya. Percuma kalau memiliki IQ dan EQnya tinggi kalau hatinya bejat yang gak terlatih dari mulai SD.
Sekian dari saya, apabila ada kesalhan atau kata-kata yang kurang sopan mohon di maafkan. Karena ini Cuma unek-unek dari saya, yang merasa jengkel terhadap pelaku-pelaku kejahatan di Tanah Air ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI