Mohon tunggu...
Arif
Arif Mohon Tunggu... Dosen - Bersahabat dengan Bersahaja

Tukang Baca

Selanjutnya

Tutup

Financial

5 Triliun Akan Mengendap?

18 Agustus 2020   16:09 Diperbarui: 18 Agustus 2020   16:05 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang baru. Sumber: Bank Indonesia via CNNIndonesia.com

Uang, uang dan uang. Uang sebanyak Lima Triliun ini akan mengendap ditangan kolektor uang baru, ataukah akan beredar di masyakat karena dipakai untuk membeli sesuatu barang/jasa. Untuk menyemarakkan hari ulang tahun Republik Indonesia ke 75, Pemerintah mengeluarkan nilai uang rupiah baru yakni Rp. 75.000,-. Bukan kali ini saja, tahun-tahun sebelumnya juga pemerintah pernah mengeluarkan uang pecahan baru dalam rangka memperingati ulang tahun Bangsa Indonesia namun suasana kemasyarakatan saat itu sangat beda dengan saat sekarang. 

Tahukah teman-teman, Pemerintah telah mencetak uang pecahan Rp. 75.000,- dengan jumlah sebanyak 75 Juta lembar sehingga jika ditotalkan maka nilai uang baru yang dicetak ini akan berjumlah Rp. 5.625.000.000.000,- (5 Triliunan). Jumlah yang tidak sedikit dan akan sangat bagus jika jumlah uang tersebut semuanya dipakai untuk berbelanja. 

Dalam ilmu ekonomi diketahui bahwa jika banyak masyarakat  yang berbelanja maka jumlah uang yang beredar juga akan semakin banyak sehingga pendapatan negara juga akan meningkat. Walaupun jumlah uang yang beredar yang semakin banyak bisa mengakibatkan inflasi negara namun untuk saat-saat sekarang ini pemerintah harus berusaha agar belanja masyarakat harus tetap positif. Uang baru pecahan Rp. 75.000 yang baru dicetak ini moga saja dipakai untuk belanja jangan disimpan sebagai barang kolektor. 

Jika kita asumsikan bahwa uang ini semuanya disimpan maka jelas akan ada uang sejumlah + Rp. 5 Triliun yang tidak beredar dan mengendap di rumah-rumah masyarakat. Masih dalam masalah ekonomi, jika jumlah uang yang beredar sedikit maka Pemerintah akan menurunkan suku bunga Bank agar masyarakat mau meningkatkan konsumsinya. 

Jika bunga Bank turun maka daya beli masyarakat akan meningkat sehingga diharapkan konsumsi masyarakat juga meningkat yang pada ujungnya akan meningkatkan pendapatan negara. Masih dalam ilmu ekonomi, jika pendapatan seseorang naik maka kecendrungan konsumsi juga akan naik begitupun sebaliknya, jika pendapatan turun maka konsumsi masyarakat juga akan turun sehingga ujungnya pendapatan negara juga turun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun