Mohon tunggu...
arif
arif Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Biografi singkat Abikoesno Tjokrosoejoso

6 Oktober 2025   13:43 Diperbarui: 6 Oktober 2025   12:49 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REVIEW PANTIA SEMBILAN

Abikoesno Tjokrosoejoso

M. Arif Athaillah (007251052) PDB 47

 

Abikoesno Tjokrosoejoso, Arsitek yang Turut Merumuskan Konstitusi RI

Abikoesno Tjokrosoejoso lahir 15 Juni 1897 di Ponorogo. Dengan bekal Pendidikan arsitektur beliau menjadi salah satu tokoh dalam merumuskan Piagam Jakarta lewat Pantia Sembilan yang akhirnya menjadi UUD 1945 setelah proklamasi

Dari arsitektur ke politik

Abikoesno menempuh pendidikan arsitektur di Batavia setelah lulus dari Koningin Emma School Surabaya (1917). Pada 1925 ia menyelesaikan ujian Architectsexamen dan mendapat izin praktik dari pemerintah kolonial Belanda.

Terinspirasi dari kakaknya HOS Tjokroaminoto beliau masuk ke Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) dan sempat memimpin cabang Kediri pada awal 1920-an. Setelah kakaknya wafat, beliau meneruskan kepemimpinan PSII.

Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi perjuangan, termasuk Gabungan Politik Indonesia (GAPI) bersama Mohammad Husni Thamrin dan Amir Sjarifoeddin. Di masa pendudukan Jepang, Abikoesno terlibat dalam organisasi Masyumi serta duduk sebagai anggota Chuo Sangi-In, dewan pertimbangan bentukan Jepang.

Perumusan Piagam Pancasila

Pada 1945, beliau menjadi anggota BPUPKI. Beliau kemudian tergabung dalam Panitia Sembilan untuk merumuskan dasar negara.

Dari organisasi inilah lahir Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945, yang nantinya akan disahkan menjadi Pembukaan UUD 1945 dalam siding PPKI pada 18 Agustus 1945.

Menteri perhubungan pertama 

Pasca-proklamasi, Abikoesno dipercaya menjabat sebagai Menteri Perhubungan pertama Republik Indonesia dalam kabinet presidensial. Ia juga sempat memegang jabatan sebagai Menteri Pekerjaan Umum.

Pada 1953, Abikoesno Kembali menjabat sebagai Menteri perhubungan meski hanya beberapa bulan sebelum beliau mengundurkan diri

Pada 1946, Namanya sempat terseret dalam kisruh "persatuan perjuangan" yang dipimpin Tan Malaka, sehingga beliau sempat ditahan bersama beberapa tokoh lain. Beliau dibebaskan pada tahun 1948 dan Kembali berkiprah dunia politik, termasuk sebagai penasihat delegasi RI dalam konferensi meja bundar.

Prinsip dan pemikiran politik

Selain kiprahnya di dunia polotik dan arsitektur, beliaun juga dikenal sebagai sosok yang teguh dalam memegang prinsip islam dalam perjuangan bangsa. Di PSII, beliau sering menekankan tentang pentingnya menjembatani nilai keislaman dengan cita-cita bangsa. Sehingga partisipasi umat tetap relevan dalam perjuangan Indonesia. Pemikiran beliau adalah agama tidak dapat dipisahkan dari perjuangan politik. Dan mendapatkan tempat sebagai landasan moral bagi Indonesia yang Merdeka.

Karya arsitektur

Selain dalam dunia politik, Abikoesno juga tercatat dalam dunia arsitektur. Beliau merancang sejumlah bangunan penting, antara lain Masjid Asy-Syuro di Garut, Pasar Cinde di Palembang, Gedung Museum M.H. Thamrin di Jakarta, dan Masjid Syuhada di Yogyakarta.

Karya karya ini menujukkan identitasnya sebagai arsitek, bahkan ketikan beliau sibuk berpolitik.

Akhir hayat dan penghargaan 

Abikoesno wafat pada tanggal 11 November 1968 di Surabaya pada usia 71 tahun. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Surabaya.

Atas jasa-jasanya, pada 9 November 1992 pemerintah menganugerahkan Bintang Republik Indonesia Utama kepada Abikoesno bersama delapan tokoh BPUPKI lainnya.

 Warisan

Abikoesno Tjokrosoejoso adalah sosok yang menggabungkan kecerdasan teknis sebagai arsitek dengan keteguhan politik sebagai pejuang kemerdekaan. Meski namanya kerap berada di balik bayang-bayang sang kakak, kontribusinya dalam perumusan konstitusi dan pembangunan bangsa menempatkannya sebagai salah satu pendiri negara yang patut dikenang.

Referensi

1.  Kapito.id -- Biografi Abikoesno Tjokrosoejoso
https://kapito.id/sosok/biografi-abikoesno-tjokrosoejoso/

2.  Wikipedia Bahasa Indonesia -- Abikoesno Tjokrosoejoso
https://id.wikipedia.org/wiki/Abikoesno_Tjokrosoejoso

3.  Kompas.com -- Abikoesno Tjokrosoejoso, Arsitek yang Turut Merumuskan Konstitusi RI (Stori, 28 Agustus 2023)
https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/28/160000179/abikoesno-tjokrosoejoso-arsitek-yang-turut-merumuskan-konstitusi-ri

4.  Tirto.id -- Abikoesno Tjokrosuyoso
https://tirto.id/tokoh/abikoesno-tjokrosuyoso-tB

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun