Atau " kata seperti ini kamu kok jadi petani, padahal sarjana Lo" kata kata pedas yang sering terdengar di kehidupan sehari-hari.Â
Begitu juga dengan rivalitas Cristiano Ronaldo vs Messi, mengapa kita ( netizen) harus ribut" hanya karena menentukan yang terbaik? Bukankah setiap orang berhak menentukan pilihan hidup yang terbaik menurut versi masing masing,perilaku membanding bandingkan hanya merusak mental secara psikologis.
Menurut psikolog, perilaku membanding bandingkan dapat menyebabkan mental terpuruk, merasa tak berguna, insecure dll. Jadi berhenti lah membanding bandingkan diri sendiri atau orang lain.
Pelajaran dari kisah tragis yang sering dilupakanÂ
Netizen di dunia internet, sering kali memuji Ronaldo dan Messi. " Wah luar biasa, hebat sekali, keren" dan juga berandai-andai bisa sesukses mereka Berdua. Namun sayang, netizen lupa bahwa proses Ronaldo dan Messi menuju pintu sukses tidak semudah itu. Ada proses yang sangat menyakitkan dilewati, yang kadang banyak orang yang tidak menyadari.
Ronaldo dan Messi bisa menikmati suksesnya saat ini, merupakan proses perjuangan yang sangat panjang. Kita ( netizen), sering melihat orang " besar terkenal atau apalah, sering lupa dan gelap mata tidak tau bagaimana perjuangan nya mendapatkan apa yang mereka inginkan saat ini.Â
Sehingga, orang " kita sering termakan budaya sukses instan seperti, main dukun, judi online, penipuan dll. Dengan kisah Ronaldo dan Messi dapat kita ambil hikmahnya" sukses tidak ada yang instan terkadang harus melewati proses yang sangat menyakitkan."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI