Kejahatan kebencian anti muslim, mengalami peningkatan drastis dieropa. Itu menjadi dilema serius di negara " yang mengklaim toleransi tinggi dan demokrasi.Â
Laporan " islamophobia"tahun 2023, mengatakan bahwa perang Israel di Gaza telah berfungsi sebagai " katalis geopolitik rasisme anti muslim di eropa. Laporan yang memantau 34 negara di eropa mengatakan telah terjadi serangan fisik dan verbal terhadap muslim terutama di negara Norwegia, spanyol dan Yunani.
Menurut Marion lalisse, konflik Israel vs Palestina yang tengah berlangsung berdampak pada peningkatan kasus islamophobia dan " antisemitisme di eropa. Untuk menanggulangi hal tersebut lalisse menekankan pentingnya" mendokumentasikan kasus kasus serangan kebencian yang terjadi dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah tindak kebencian.
Menurut Al Jazeera, beberapa pemerintah eropa juga telah membingkai solidaritas pro Palestina sebagai terorisme katanya dan memberlakukan tindakan pembatasan seperti, larangan demonstrasi dan denda pada simbol simbol pro Palestina.
Meningkatnya islamophobia di eropa ada beberapa faktor yang berkontribusi yaitu:Â
1. Serangan terorisme: serangan terorisme yang di lakukan oleh ekstremitas Islam telah meningkatkan kebencian terhadap muslim di eropa.
2. Imigrasi: imigrasi muslim di eropa, telah meningkatkan jumlah muslim di benua ini, yang dapat memicu ketakutan masyarakat eropa.
3. Politik: politik " sayap kanan" di eropa memanfaatkan sentimen anti muslim untuk mendapatkan dukungan politik.