Mohon tunggu...
Arie Sunandar
Arie Sunandar Mohon Tunggu... -

lahir di tanah jawa besar di tanah melayu\r\nuntuk menghubungi \r\n087868837337\r\n082173081233\r\nbbm 7D852340

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Iklim Perpolitikan di Tahun 2014 Diskusi Khusus Mahaiswa Kepri

13 Juni 2014   23:52 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:51 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KEPRI.Iklim perpolitikan ditahun 2014 kali ini benar-benar dapat dirasakan masyarakat indonesia.  Seperti hal nya pada tanggal 29 April kemarin, masyarakat indonesia berbondong-bondong menuju ketempat pemungutan suara terdekat untuk memberikan dukungan nya kepada salah satu calon anggota legislative pilihannya dengan memasukkan kertas suara diko

tak suara yang telah disediakan panitia pemilihan umum.  Menjadi anggota dewan merupakan tugas yang sangat mulia apa bila tugas itu dijalankan dengan benar, mereka adalah para pahlawan yang nantinya akan berjuang demi kepentingan rakyat. Tapi apa yang terjadi, mungkin sebagian kecil saja dari mereka yang terpilih berjiwa demikian selebihnya masih diragukan. Inilah pola pikir seorang pemimpin yang harus dirubah, menjadi wakil rakyat adalah sebuah pengabdian, dan bukan untuk mencari pekerjaa. Hal ini dapat kita nilai dari proses masa kampanye itu dimulai sampai pada hari penghitungan suara. Masih banyak kecurangan-kecurangan yang terjadi, baik itu dari calon-calon yang sedang berkompetisi, tim sukses masing-masing calon, maupun panitia penyelenggara pemilu itu sendiri. Pemilu merupakan sarana bagi masyarakat indonesia untuk memilih wakilnya secara langsung, dan memberikan peluang bagi mereka yang memang layak untuk menjadi abdi masyarakat. Seharusnya ketika kesempatan ini diberikan, makna dari pemilu itu benar-benar dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baik mungkin, pilih lah wakil berdasarkan akal sehat, pertimbangan yang matang dengan memperhatikan rekam jejak dan kapabilitas orang tersebut. Bukan malah menjadi alat untuk mencari keuntungan semata, Jika demikian berarti masyarakat rela menggadaikan nasibnya dengan kesenangan sesaat.

Kali ini, untuk kedua kalinya ditahun yang sama, menurut Muhamad saputra ketuaq forum diskusi politik kepri, masyarakat indonesia kembali melaksanakan pesta demokrasi. Dimana rakyat indonesia akan memilih capres dan cawapres yang nantinya akan memimpin bangsa ini kedepan. Pada pilpres kali ini, hanya ada dua kandidat yang bersaing menuju kursi RI satu. Siapapun dia nantinya, adalah pasangan yang memang benar-benar cinta terhadap bangsa ini, berjiwa integritas dan mampu mengelola segala potensi bangsa ini dan benar-benar mewujudkan sila kelima pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia yang merupakan bagian dari cita-cita dan tujuan bangsa ini sebagaimana yang telah dituangkan didalam UUD 1945. Mungkin sebagian dari kita telah mengenal sosok Tan Malaka, sedikit saya mengutip kata-kata beliau yang pernah beliau tulis dibukunya berjudul MADILOG, beliau mengatakan “cuma manusia pengecut atau curang yang tiada ingin melakukan pekerjaan yang berat, tetapi bermanfaat buat masyarakat sekarang dan dihari kemudian itu”. Menjadi seorang kepala negara bukanlah tugas biasa, ini adalah tanggung jawab besar bagi mereka yang terpilih nantinya karena dia akan memimpin sebuah negri yang besar ini, indonesia adalah negara yang kaya, sehingga membuat bangsa lain tidak pernah berhenti untuk memikirkan bangsa ini, beragam suku, agama maupun budaya, berjajar pulau-pulau dari sabang sampai merauke dan sumber daya alam yang limpah ruah sebagai karunia yang Tuhan YME. Orang yang pantas menjadi pemimpin bangsa ini adalah orang yang jujur dan berintegritas sehingga mampu memberikan jaminan sosial-ekonomi kepada rakyat dan dapat mempersatukan kembali bangsa ini.

Dahulu, Ketika jepang menyerah kepada sekutu pada tahun 1945, merupakan momentum besar  bagi indonesia untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan yang selama ini diimpikan masyarakat indonesia, hampir berabad-abad lamanya bangsa ini terus dijajah, mulai dari bangsa portugis, spanyol, inggris, belanda sampai kezaman jepang. Inti dari penjajahan tersebut tidak lain dan tidak bukan yaitu ingin menguasai segala potensi sumber daya alam yang ada dibumi indonesia. Sampai lah pada tanggal 17 agustus 1945, Ir Soekarno dan Muhammad Hatta atas nama bangsa indonesia dengan gagah berani berdiri dihadapan rakyat memproklamirkan kemerdekaan indonesia, sejak saat itu lah indonesia berdiri sebagai negara yang merdeka dari penjajah.

Bebas dari penjajah ternyata tidak menjamin kesejahteraan bagi rakyat, Padahal pergantian kepala negara sudah pun silih berganti. Beragam gaya kepemimpinan telah ditunjukaan. Tapi nyatanya tidak mampu membawa bangsa ini kearah yang lebih baik. Sungguh ironis sekali, dahulu indonesia dijajah, para pahlawan mati-matian menggadaikan harta dan nyawa demi membebaskan bangsa ini dari cengkraman para kapitalis dan imperialis, dan sekarang, kemerdekaan itu telah didapat namun perjuangan tersebut tidak dilanjutkan, pemimpin yang ada saat ini hanya menikmati hasil dari perjuangan tersebut.

Tahun ini, Masyarakat indonesia harus kembali bangkit, pemilu kali ini adalah penentuan nasib indonesia lima tahun kedepan. Manfaatkan kesempatan pemilu kali ini untuk berpartisipasi untuk mengubah nasib bangsa ini. Indonesia adalah milik kita semua, milik masyarakat indonesia. Jelas bahwa masyarakat indonesia adalah orang-orang yang baik, masih banyak orang-orang baik yang bisa kita titip kan untuk mengelola bangsa ini. Ketika orang-orang baik mengelola negara ini, tentunya segala kebijakan yang ia buat akan bermanfaat untuk rakyatnya. Bukan seorang pengecut yang dimaksudkan Tan malaka diatas, Jangan kita berikan kesempatan kepada mereka hanya berambisi untuk mendapatkan kekuasaan sepenuhnya untuk menjadi pemimpin dinegara ini.

Belakangan ini, banyak kampanye-kampanye negatif yang terjadi diberbagai daerah, manuver-manuver politik telah dilancarkan untuk membuat masyarakat indonesia kebingungan, siapa sebenarnya yang layak untuk dipilih. Hal ini bak seperti jamur kian hari semakin menyebar. Saling serang antar tim sukses semakin menjadi-jadi, entah itu memang berasal dari tim sukses A dengan tim sukses B atau hanya propaganda politik yang dibuat-buat untuk menjatuhkan lawan. Isu-isu negatif diberbagai media online, media cetak yang ditebar berisi manifesto negatif terhadap salah satu pasangan pun telah ditebar. Masyarakat indonesia harus lebih jeli dalam melakukan penilaian terhadap salah satu pasangan, jangan mudah terpengaruh dengan black campaign yang marak terjadi. Nilai lah pasangan calon dari visi misi dan program kerja yang telah dirancang untuk indonesia kedepan. Jangan hanya melihat penampilan, tetapi lihat lah apa yang disampaikan, dan yang paling terpenting adalah pilihlah pasangan yang telah berpengalaman dan tidak memiliki beban untuk membawa indonesia kedepan lebih maju.

Disisi lain, ada segi positif dari kampanye negatif ini, masyarakat menjadi kenal lebih dekat kedua pasangan calon yang sedang berkompetisi. Masyarakat menjadi tahu siapa pasangan yang paling banyak menyerang dan siapa pasangan yang sering diserang. Orang yang paling banyak menyerang bisa jadi adalah orang yang takut kalah, maka dari itu mereka menghalalkan berbagai cara agar citra lawannya menjadi turun dan berharap agar elektabilitasnya menjadi naik.  Nasib indonesia saat ini sangat prihatin sekali, negara yang kaya akan potensi sumberdaya malah menjadi negara produksi untuk asing, saat ini korupsi tidak hanya merampas uang rakyat, tetapi hukum dan juga kebijakan turut menjadi aset bagi para penguasa negri ini. Ditangan rakyat tergenggam arah bangsa, untuk itu masyarakat harus pintar dalam memilih pasangan calon pilpres kali ini. Jangan sampai masyarakat indonesia kecolongan untuk kesekian kalinya. Teliti dengan benar siapa pasangan calon yang akan dipilih, lihatlah rekam jejak serta visi dan misinya. Jangan pilih calon yang mempunyai masalah terhadap hukum, bagaimana mungkin mereka bisa menegakkan hukum, sedangkan dirinya saja bermasalah dengan hukum.  Sudah seharusnya masyarakat indonesia memilih pemimpin yang merakyat dan berjiwa besar yang mempunyai program yang tepat untuk meningkatkan perekonomian indonesia, taat terhadap aturan hukum sehingga nantinya mampu menegakkan supremasi hukum. Wujudkan indonesia yang benar-benar Raya tutur saputra dalam diskusi rutinya dengan masyarakat dan mahasiswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun