Mohon tunggu...
Aries Nugraha
Aries Nugraha Mohon Tunggu... Guru - Dengan tulisan ku bersujud kepada Tuhan

Seorang teman pembawa kebersamaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teman Digital Zaman Milenial

14 Juni 2021   02:03 Diperbarui: 4 Juni 2022   20:36 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jaman milenial ini salah satu cirinya adalah jalinan komunikasi yang intens secara digital. Sampai silaturahmi pun pada saat Ramadhan tahun ini banyak terbantu dengan adanya medsos berupa WA, Instagram dan lainnya sebagai jembatan komunikasi yang tak dapat dicapai secara jarak.

Tentu dengan komunikasi secara digital ini banyak membawa pada kebaikan, namun tak jarang terjerumus pada kesalahfahaman antar sesama komunikan, hal ini dapat terjadi ketika komunikasi terjadi tanpa sebuah kejujuran tulisan. Dengan bahasa yang simpel, menulis hanyalah usapan jempol yang tak dihitung dosa atau tidak.

Namun selain ketidakjujuran tulisan pun adakalanya dalam sebuah grup sosial media, salah satunya adalah WA, kejenuhan komunikasi secara digital pun akan terlihat, dimana dari sekian penghuni grup ternyata yang aktif hanya beberapa anggota saja, sementara yang lain cukuplah dengan jurus mengintip percakapan.

Kedua contoh negatif tersebut di atas tentunya perlu kita sikapi dengan bijak, agar pola komuniasi pada jaman now tidak mengecilkan peran masing-masing sebagai manusia di dunia ini.

Berikut ada beberapa pola fikir yang akan membantu berkomunikasi secara arif dan bijak:

1. Jadikan komunikasi di medsos sebagai sarana silaturahmi.

2. Menghargai semua anggota grup dengan komunikasi dua arah.

3. Memberikan apresiasi terhadap capaian keberhasilan grup.

4. Tak sungkan untuk berkata maaf, terima kasih, mohon, tolong dan sebagainya.

5. Bertegur-sapa walaupun dalam salam.

 Demikian tulisan ini disampaikan kepada khalayak kompasiana.com dengan harapan adanya setitik manfaat yang dapat diambil dalam berkomunikasi di jaman milenial ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun