Mohon tunggu...
arief kristadi
arief kristadi Mohon Tunggu... guru sd sejak 2004

bukan siapa siapa yang apa apa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Antara Guru dan Bitcoin : 1-Masih mau jadi player monopoli yang cuma lewat start aja?

30 Mei 2025   22:02 Diperbarui: 31 Mei 2025   15:22 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dulu, saya berpikir dunia investasi hanya milik orang-orang berkemeja necis di gedung-gedung tinggi. Sementara saya, seorang guru SD negeri di sudut kota Jakarta, hanya perlu cukup dengan gaji bulanan, sedikit tambahan honor, dan harapan bahwa THR datang tepat waktu.

Tapi hidup ternyata tidak selalu ideal. Penghasilan sebagai guru, meski disebut pengabdian, seringkali hanya cukup untuk kebutuhan hidup yang makin mahal. Maka mulailah saya, seorang bapak bapak yang kebetulan berprofesi sebagai guru biasa, menyelami dunia yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya: crypto.

Awalnya iseng, hanya ikut-ikutan. Tapi perlahan saya mulai belajar: apa itu blockchain, bagaimana cara kerja bitcoin, hingga mengerti konsep supply and demand yang menggerakkan harga. Semua terasa seperti membuka jendela ke dunia baru yang dinamis, cepat, dan-jujur saja-menggiurkan.

Lalu saya melihat satu potongan video podcast dari Akademi Crypto berisi percakapan antara Timothy Ronald dan Kalimasada, dua orang anak muda yang sering bahas investasi. Ia berkata di podcastnya:

"Kalau kamu cuma muter-muter nunggu gajian tanpa pernah beli aset, itu sama aja kayak main Monopoli tapi cuma jalan keliling papan. dan dapat uang setiap melewati kotak START, lalu duitmu habis buat bayar orang lain yang punya aset."

Kalimat itu menghantam saya.
Karena sebagai guru, saya sadar-betapa sering saya hanya jadi pemain keliling papan. Gaji masuk, lalu keluar lagi untuk cicilan, sembako, kuota internet, dan kalau ada sisa habis untuk rekreasi Bersama anak-anak di akhir pekan. Tak ada yang benar-benar "dimiliki" dalam arti aset. Saya bekerja, tapi tak sedang membangun masa depan.

Investasi yang Paling "Bisa Dikerjain"

Dibandingkan emas yang harus beli ke toko, properti yang harganya ratusan juta, atau reksa dana yang butuh waktu belajar, saya justru merasa bitcoin itu investasi yang paling bisa saya kerjakan sebagai guru.
Modalnya kecil, bisa dicicil, bisa dimulai bahkan dengan Rp10.000. Saya tak perlu rekening khusus atau modal besar. Cukup HP dan kemauan untuk belajar.

Saat saya mengajar anak-anak tentang pentingnya masa depan dan berpikir kritis, saya pun mulai mengajarkan diri saya hal yang sama: berpikir lebih panjang soal keuangan, soal pensiun, soal kebebasan finansial.

Tapi... Apakah Ini Judi?

Di sinilah dilema batin saya dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun