Mohon tunggu...
Ariefin Nur
Ariefin Nur Mohon Tunggu... -

Pemalas berat, Sangat malas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak-anak Indonesia; “Siapa Tauladan Kami?

8 Oktober 2013   20:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:48 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13812396551221690693

Siapa Tauladan Negeri Hari ini?

Bagi para remaja muda mudi, bagi setiap anak-anak di semua penjuru tanah air ini?

Siapa Tauladan Negeri Saat ini?

Saat Merekapun tak tahu hendak kemana negeri ini.

Mudah saja menjawab Pak Ir. Soekarno – Bung Hatta yang memperjuangkan Kemerdekaan Negara Indonesia tercinta kita ini. Mudah saja menunjuk Pak Soeharto yang dengan tegas memperjuangkan rakyat kecil disegala sudut negeri ini. Atau dengan mudah juga merekomendasikan Bang Haji Roma yang dengan semangat berdakwah yang cocok jadi tauladan kita. Tapi apa iya?

Di era sekarang ini, seperti kita tahu, bagaimana perkembangan teknologi yang begitu pesat. Yang jelas mempengaruhi berbagai aspek. Baik politik, Pendidikan, Sosial, Budaya, juga Termasuk pola hidup yang kita jalani sehari – hari. Dan lihat apa yang terjadi, Pada anak-anak kita, “Sang penerus bangsa"; Bukan rahasia lagi, lebih banyak yang kesasar ketimbang yang dijalan yang benar bukan? Lalu salah siapa?

Ini Bahaya sebenarnya saudara-saudara, yang harus kita pikirkan benar-benar daripada mikirin gembar – gembornya para wakil rakyat. Bagaimana nasib penerus bangsa kita. Bagaimana menyiapkan penerus bangsa yang tangguh gagah perkasa cerdas dan mapan, bukan penerus yang bisanya Cuma game online, Apdet status facebook, Camfrogan, Mbokepan, Tawuran, Mejengan, pacaran, bahkan Kawin-kawinan. Naudzubillahhimindalik.. Inilah bom waktu yang nyata, yang siap menghancurkan negeri ini. Meski saya tahu, Negeri kita saat ini pun; sudah hampir-Setengah hancur.

Hal ini bukan hal sepele, dan bukan juga masalah yang ringan. Ini adalah masalah yang harus kita hadapi bersama, Berkomitmen bersama, dan berjuang bersama atas semua lapisan. Dimulai dari lingkup terkecil yakni “Orang Tua”. Lihat deh, apa kesalahan orang tua saat ini? Dan seperti apa seharusnya perannanya?

Percaya atau tidak, inilah yang terjadi;

Lebih banyak ORANG TUA yang MEMBERI CONTOH BURUK ketimbang CONTOH YANG BAIK

  • ·Kasus KORUPSI, KOLUSI, NEPOTISME merebak dimana-mana. Lihat deh berita televisi kita.
  • ·Kasus Perselingkuhan, Pemerkosaan, Kekerasan, Pembunuhan juga jadi tontonan harian di televisi kita.
  • ·PORNOGRAFI, PORNOAKSI jadi tontonan wajib berhari – hari. (Untuk hal ini apa perlu tak buktikan?)
  • ·Dan Lain-lain banyak sekali.

Lebih banyak ORANG TUA yang berbudaya “PEMBIARAN” dibanding PERHATIAN

  • ·Banyak ORANG TUA MEMBIARKAN ANAKNYA BERPAKAIAN MINIM DILUAR RUMAH. Fakta : Perempuan Indonesia tak kalah telanjangnya dibanding bule luar negeri. Liat aja ke alun-alun, Mall, Taman Kota, dll
  • ·Banyak orang tua masa bodoh dengan aktifitas kegiatan anak-anaknya. Yang ikut geng motorlah, yang gaya-gaya nge-punklah, dll
  • ·Banyak orang tua yang tidak PERHATIAN dengan tumbuh kembang anaknya, Gak mastikan anaknya bebas porno apa nggak, gak mastiin temen-temen anaknya baik-baik apa nggak, nggak mastikan anaknya makan dan minum yang baik atau nggak, dll
  • ·Hampir semua Orang tua membiarkan anaknya pacaran. Kalo ngelarangpun gak bener-bner mastikan anak-anaknya benar-benar gak pacaran.

Orang Tua yang lebih suka “Nyuruh” dibanding “Mengajak”.

  • ·Lihat deh, banyak orang tua nyuruh gak ngrokok, Tapi sendirinya ngrokok dengan tanpa dosa dikeluarganya.
  • ·Nyuruh ngaji tapi sendirinya gak pernah keMesjid.
  • ·Intinya banyak yang bisanya Cuma nyuruh dan ngatur, tapi sendirinya tidak memberikan contoh yang nyata alias melaksanakan juga.

Sadar atau tidak, Inilah kesalahan negeri ini yang cukup Fatal. Orang Tua di negeri yang subur ini tidak bisa menjadi tauladan. Lalu, kepada siapa lagi hendak belajar? Jika si empuhnya saja tak bisa Mendidik ‘sang penerus Bangsa” seperti yang diharapkan.

ORANG TUA lah yang seharusnya menjadi tauladan bagi setiap anak-anaknya.

Semoga dengan celotehan ini menjadikan semangat perubahan. Mulailah memperbaiki diri kita, dalam lingkup terkecil; Keluarga. Memberi contoh dan menjaga diri dan keluarga sebaik-baiknya dari hal terkecil hingga terbesar. Insya Allah dengan tekad dan semangat kita bersama, Bangsa ini termasuk bangsa yang terjaga, dan yang diberikan nikmat.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun