Bingung Massal,
Persoalan benar salah memang hal yang rumit dan membingungkan. Karena dunia ini penuh warna, bukan hanya hitam putih. Bisa dibayangkan seperti apa suramnya dunia jika hanya ada hitam dan putih.
Karena penuh warna, dunia juga penuh dengan tipu daya, rekayasa, pemalsuan kebenaran, pembenaran, sehingga benar dan salah menjadi abu - abu, bukan lagi hanya hitam dan putih, menjadi samar. Bahkan biasnya menjadi bendang kusam yang sulit di lihat dengan jelas.
Sumber dan akar persoalan manusia berangkat dan berawal dari nafsu serakah.
Secara naluriah, manusia memang cenderung ingin berkuasa dan menguasai. Menguasai lahan , menguasai hutan, menguasai wilayah, menguasai manusia lain nya. Nafsu berkuasa dan nafsu serakah, jika berkolaborasi, dua hal ini akan sangat berbahaya jika tak lagi sanggup dikendalikan.
Nafsu ini dapat menjadi penyebab kerusakan luar biasa di muka bumi, dan memakan korban banyak nyawa . Bukan hanya nyawa manusia, kehidupan pohon, flora, fauna, binatang, tumbuhan, jangkrik, belalang, katak, tupai, kancil, hingga orang utan, ikut terancam.
Semakin maju nya peradaban dan tehnologi manusia, kelihatan nya, mereka bukan nya mencari cara perbaikan bagi kehidupan, akan tetapi menemukan cara merusak kehidupan dengan lebih masif dan lebih parah.
Kerusakan hutan di zaman gergaji tangan, jauh lebih kecil di banding kerusakan hutan di zaman gergaji mesin.
Korban yang tewas dengan bom konvensional, jauh lebih kecil di banding bom atom, dan bisa di bayangkan jumlah  korban jika bom nuklir diledakkan?
Makin maju nya peradaban, makin maju juga cara manusia memusnahkan manusia lainya, karena ini memang hal yang sudah di prediksi, bahwa :" Manusia adalah mahluk yang suka menumpahkan darah,"
Sampai di sini, anda yang baca bingungkan? Sama,!, karena saya juga lagi bingung melihat situasi yang ada di negeri ini? Mungkin kita sudah sampai pada zaman yang sempat di cemaskan oleh khalifah Ali, Khalifah ke empat dari zaman Khulafa Rasyidin ini, ?
"Aku kuatir pada suatu zaman, :
Roda nya menggilas iman.
Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang  tak berbekas dalam perbuatan.
 Banyak orang baik tapi tak berakal, ada yang berakal tapi tak beriman.
Ada lidah fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyuk namun sibuk dalam kesendirian.
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis.
Ada ahli maksiat rendah hati  bagaikan sufi.
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat,
Ada yang banyak menangis karena kufur nikmat.
 Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat,
 Ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut.
Ada yang ber lisan bijak tapi tak memberi teladan.
 Ada pelacur yang tampil jadi figur.
Ada  orang punya ilmu tapi tak paham, ada yang paham tapi tak menjalankan.
Ada yang pintar tapi membodohi, ada yang bodoh tak tahu diri.
Ada yang beragama tapi tak ber akhlak, ada  yang berakhlak tapi tak ber Tuhan.
 (Mutiara Hikmah :  Imam Ali bin Abu Thalib )
@Arie,08122020