Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menanam Tomat Memberi Semangat dan Kisah Berkebun yang Beraneka

15 Juni 2021   18:20 Diperbarui: 15 Juni 2021   21:07 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini entah mengapa tanaman tomat menjadi tren pembicaraan kami di Kompasiana. Berawal dari artikel berkategori humor yang ditulis oleh Pak Felix. Namun sebenarnya artikel tersebut memberi manfaat bagi para pencinta tanaman tomat. Anda bisa baca di sini.

Kemudian berlanjut dengan puisi inspirasi dari tanaman tomat yang diunggah oleh akun Inspirasiana. Puisi bisa dibaca di sini.

Sekarang saya lanjutkan dengan kisah tanaman tomat yang memberi semangat. Mau tahu di bagian apa semangat diberikan oleh kisah berkebun menanam tomat? Begini ceritanya.

Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
Berawal dari pandemi yang memaksa saya mengikuti kebijakan "work from home" dengan rela dan bahagia, berkebun menjadi pilihan alternatif pengisi waktu luang di rumah. Berkebun memberi saya semangat tersendiri di sela-sela kesibukan pekerjaan. 

Salah satu tanaman yang saya pilih adalah tomat. Saya tidak menemukan bibit tomat yang dijual di toko pertanian terdekat. Karena itu saya memutuskan mengambil tomat yang sudah tidak layak makan (jelang busuk) untuk saya tanam. Artinya semacam dibuang sayang.

Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
Tomat saya pilih karena berdasarkan pengalaman ini jenis tanaman yang mudah tumbuh dan juga cepat. Bibit tomat memang berasal dari buah tomat yang sempat masuk kulkas.

Ada sedih melanda hati ketika tomat saya berbunga dan layu. Ternyata terkena penyakit mati pucuk. Sedih pun gundah gulana. Menanam tomat tapi tidak menikmati hasilnya. Pikir saya seperti usaha yang sia-sia. 

Namun rasanya memusnahkan dengan paksa tanaman tomat yang saya rawat dari biji, sungguh tak rela. Meskipun saran diberikan oleh pakar pertanian berdasarkan pengalaman pun dilengkapi data-data, hati ini masih merasa enggan mengikuti.

Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
"Pucuk dicinta ulam tiba". Anda pasti pernah dengar peribahasa ini. Benar sekali. Pucuk dicinta ulam tiba: artinya mendapatkan sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan / dicita-citakan.

Saya melihat ada tandatanda bahagia. Bukan hanya satu buah tomat yang akhirmya muncul. Saya hitung ada sekitar 12 buah. Lebih banyak dari yang saya harapkan.

Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
Betapa senang hati saya. Langsung saya foto-foto tanaman tomat beserta buahnya. Dengan bangga saya menampilkan buah tomat hasil berkebun. 

Bahagia tersendiri saya rasakan, semangat juga bertambah. Ada hasil yang saya peroleh langsung dari berkebun. Syukur kepada Tuhan. Saya berharap buah-buah tomat ini bisa semakin besar dan sampai masak.

Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
Rasanya luar biasa kalau berhasil menikmati tomat hasil kebun sendiri. Doakan berhasil ya teman-teman.
Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
Dokpri: tanaman tomat koleksi penulis
Berkebun memang memberikan kebahagiaan tersendiri untuk saya. Tidak sedikit artikel saya di Kompasiana tentang kegiatan berkebun. Aneka kisah lainnya yang saya harapkan bisa menginspirasi. Saya tambahkan judul dan tautannya di bagian akhir artikel ini.

Ketika kita menjalani kegemaran atau hobi yang positif dengan setulus hati, semoga bisa menikmati kebahagiaan yang hakiki. Menikmati proses sebelum menikmati hasil akhir, menjadi bagian indah dalam menjalani hobi berkebun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun