Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Masjid yang Ada di Dekat Pasar, Masih Selalu Kulihat Saat Pulang Kampung

30 April 2020   19:59 Diperbarui: 30 April 2020   20:08 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid dekat rumah. Photo by Ari

Masjid Jami Nurul Huda, demikian nama sebuah masjid yang ada tidak jauh dari rumah saya di kampung. Saya memang tidak tahu kapan masjid ini berdiri. Yang jelas sejak saya belum lahir, masjid ini sudah ada. Sudah sangat lama melebihi usia saya.

Jalan dari rumah kakek saya ke rumah bapak cukup dekat. Kalau saya mau ke rumah kakek selalu melewati jalan depan masjid. Masjid ini ada di tepi jalan dekat pasar. Tepatnya di area depan pasar. 

Ada juga teman SD saya yang rumahnya tidak jauh dari masjid. Guru SMP saya juga tinggal di sekitar masjid. Ada jalan kecil tidak jauh dari masjid yang bisa tembus ke jalan raya utama. Saya setiap hari selalu melihat dan melewati jalan dekat masjid ini. 

Kalau waktunya umat Muslim menjalankan ibadah sholat lima waktu, suara adzan dari masjid terdengar sampai ke rumah saya. Bahkan kalau saya sedang menikmati suasana di halaman depan rumah, mengamati kupu-kupu beterbangan dan memvideokannya, pernah ada backsound suara adzan dari masjid. Waktu saya putar ulang video rekaman kupu-kupu terbang, saya dengar ada suara adzan yang ikut terekam.

Setiap hari Jumat siang, banyak orang berjalan melewati depan rumah saya menuju ke masjid untuk menjalankan ibadah sholat Jumat. Keluarga besar saya yang Muslim pun beribadah di masjid tersebut. 

Kalau waktunya bulan Ramadan seperti ini, sejak masa kecil saya sering mendengarkan warga keliling berjalan kaki menyambut hadirnya bulan Ramadan. Riuh suaranya sungguh dirindukan setiap tahun. 

Namun ditengah pandemi covid 19 ini, tahun 2020 tidak ada tradisi menyambut bulan Ramadan dengan jalan berkeliling lagi. Kemaren saya perhatikan sepi-sepi saja. Mungkin karena ada larangan dari pemerintah setempat.

Setiap kali ada kesempatan pulang kampung, saya masih melihat masjid ini berdiri megah di tempat yang sama. Pemandangan pagi di sekitar masjid masih sama juga.

Karena masjid ini tak jauh dari pasar tradisional, maka di pinggir jalan dekat masjid biasanya orang-orang menggelar barang dagangannya. Aneka sayuran dan buah segar dijual di sana. 

Tapi mereka hanya berjualan di area trotoar dekat masjid. Tidak ada yang sampai masuk ke pelataran atau halaman masjid. Hanya sampai batas depan pagar luar masjid. Itupun hanya sampai siang saja. 

Mungkin tahun ini akan ada perbedaan yang siginifikan karena wabah covid 19. Juga adanya larangan mudik oleh pemerintah. Mungkin lebaran kali ini tidak banyak warga yang pulang kampung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun