Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perluas Hutan Mangrove Kota untuk Menurunkan Tingkat Polusi

31 Agustus 2019   22:06 Diperbarui: 26 Februari 2023   09:50 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hutan Bakau atau dikenal sebagai mangrove mempunyai peran penting sebagai penghasil udara segar. Terlebih jika ada di kota besar dengan tingkat polusi tinggi. Keberadaan hutan Bakau ini sebagai penyeimbang yang menetralisir asap kendaraan bermotor. 

Apa itu Hutan Bakau? 

Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-telukyang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Sumber Wikipedia

Baca juga: Tentang Suatu Hari

Hutan Mangrove di area Pulau Pari. Photo by Ari
Hutan Mangrove di area Pulau Pari. Photo by Ari
Hutan Bakau atau biasa kita kenal sebagai Mangrove sudah ada di kota Jakarta tapi saya belum pernah mengunjunginya. Tapi berikut ini info yang saya dapat dari internet. 

Ada dua hutan mangrove di Jakarta, yang pertama berlokasi di Jalan Pantai Indah Utara I, Jakarta Utara. Hutan ini bernama Hutan Mangrove Jakarta.Tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk masuk ke sini, yang ada hanya biaya parkir kendaraan. Namun tempat yang satu ini kurang direkomendasikan karena agak kotor dan sempit. Hutan mangrove yang kedua bernama Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Inilah tempat yang sekarang ini sedang populer di media sosial karena banyak tempat yang bisa digunakan untuk foto-foto. Hutan Mangrove ini berlokasi di Pantai Indah Kapuk, Kamal Muara, Jakarta Utara, Indonesia.

Sumber: 1

Ada dua area di Jakarta yang mempunyai wisata hutan Mangrove. Sepertinya layak jadi destinasi wisata saya selanjutnya. Anda pernah ke sana?

Perahu nelayan setempat disewakan untuk berkeliling Magrove. Photo by Ari
Perahu nelayan setempat disewakan untuk berkeliling Magrove. Photo by Ari
Baiklah saya akan mengisahkan hutan Mangrove yang pernah saya kunjungi saja ya. Pertama adalah hutan Mangrove yang ada di sekitar Pulau Pari, salah satu pulau di Kepulauan Seribu. Sata berkesempatan mengunjungi Pulau Pari bersama rekan-rekan guru dalam acara kebersamaan.

Baca juga: Tentang Sebuah Masa

Di salah satu sisi Pulau Pari, ada Pantai bernama the Virgin Beach alias Pantai Perawan. Para nelayan menambatkan perahu di tepian pantai dan menawarkan untuk kami berwisata mengunjungi hutan Bakau yang tidak jauh dari pantai. Kami pun menerima tawaran tersebut. 

Foto saya bersama warga setempat, nelayan yang mengantar kami ke hutan Bakau. Photo by Ari
Foto saya bersama warga setempat, nelayan yang mengantar kami ke hutan Bakau. Photo by Ari
Seru, pastinya. Kami bisa berkeliling hutan bakau, melihat perairan yang jernih sampai bisa terlihat jelas pemandangan indah di bawah permukaan air. 

fb-img-1567257420126-5d6a781e097f36208058e5f4.jpg
fb-img-1567257420126-5d6a781e097f36208058e5f4.jpg
Kadang ada ikan-ikan kecil yang nampak berenang di bawah permukaan air yang jernih ini. Hanya saja disayangkan banyak sekali sampah dari lautan yang terbawa dan tersangkut menetap di perakaran hutan bakau. Sungguh sangat menyedihkan. Kondisi laut kita sudah membawa banyak sampah ke area hutan bakau ini. 

Perakaran hutan Bakau yang saling menjalin. Photo by Ari
Perakaran hutan Bakau yang saling menjalin. Photo by Ari
Perhatikan bentuk perakaran tanaman Bakau di atas. Nampak indah sekali. Karya Seniman Agung Semesta, Tuhan Pencipta dunia. Bentuk akar yang saling menjalin ini mencengkeram erat tanah dibawahnya sehingga mengurangi terjadinya abrasi. Keberadaan akar hutan Bakau ini juga terkadang menjadi tempat persembunyian aneka ikan kecil di sela-selanya. Bukan hanya itu, perakaran ini bisa menahan gelombang air laut, memecahkannya sehingga ombak tenang di pantai yang terlindung hutan Bakau. Pantai Perawan cenderung aman untuk bermain.

Kenangan bersama rekan guru di Pulau Pari. The Virgin beach. Dokumen pribadi
Kenangan bersama rekan guru di Pulau Pari. The Virgin beach. Dokumen pribadi
Foto di atas, kenangan bersama rwkan-rekan guru. Setelah kami puas bermain di pantai yang ramah ini. Dengan ombak yang tenang membuat semakin betah. Bahkan ada ayunan yang dibuat di tengah laut tak jauh dari Pantai. Saat air laut pasang, seolah kita bermain ayunan di tengah lautan. Keren sekali. 

Di Pulau Pari bersama Patung Ikan Pari. Photo by Ari
Di Pulau Pari bersama Patung Ikan Pari. Photo by Ari
Tak jauh dari area pantai, ada patung ikan pari besar yang menjadi ikon pulau ini. Saya sempat berfoto di sana. Sungguh menyenangkan dan nyaman berwisata di sini. Mari segera berkunjung kemari.

Selanjutnya akan saya kisahkan pengalaman saya bersama Ibu saat mengunjungi hutan bakau di Surabaya. 

fb-img-1567259483289-5d6a7efa0d823034eb15b2c4.jpg
fb-img-1567259483289-5d6a7efa0d823034eb15b2c4.jpg
Masih dalam acara liburan akhir Juni 2019 lalu, kami menyempatkan diri menggunjungi Hutan Bakau di Surabaya. Kota besar dan luas seperti Surabaya pastilah membutuhkan banyak ruang terbuka hijau. Karena itulah pemkot Surabaya membangun banyak sekali taman kota. Selain taman kota, ada juga Hutan Mangrove. 

Tak jauh dari hutan Mangrove, ada hutan pinus. Photo by Ari
Tak jauh dari hutan Mangrove, ada hutan pinus. Photo by Ari
Selain pohon bakau, ada juga banyak tanaman pinus di sekitarnya. Tumbuh di tepian air yang terdapat di hutan Bakau ini. Ada juga perahu yang ditambatkan di sana. Kami tidak mencoba wisata perahu. 

Foto di tepian perairan hutan Bakau. Photo by Ari
Foto di tepian perairan hutan Bakau. Photo by Ari
Kami hanya duduk-duduk menikmati biota air. Hati-hati ya kadang ada ular air juga. Ataukah belut ya? Saya kurang jelas melihatnya. 

Ibu saya duduk di tepian perairan hutan Bakau. Photo by Ari
Ibu saya duduk di tepian perairan hutan Bakau. Photo by Ari
Kalau lelah berjalan-jalan, bisa juga membeli air sinom yang dijual tak jauh dari hutan pinus. Lalu menikmatinya sambil duduk manis di lantai kayu. 

Foto Ibu saya dekat papan penunjuk arah. Photo by Ari
Foto Ibu saya dekat papan penunjuk arah. Photo by Ari
Tak perlu takut tersesat karena ada papan penunjuk arah lokasi yang ada di Mangrove Surabaya. Lengkap kan. 

Photo penulis di hutan Mangrove Surabaya. Dokumen pribadi
Photo penulis di hutan Mangrove Surabaya. Dokumen pribadi
Betah juga saya di sini. Rasanya ingin berlama-lama di area sejuk Mangrove. Mari kita bbahas sedikit tentang reproduksi tanaman Mangrove. Mengapa pohon ini cocok tumbuh di perairan payau? Lalu seperti apa bentuk buah dan biji Mangrove calon tanaman baru?

Foto daun pohon Bakau. Photo by Ari
Foto daun pohon Bakau. Photo by Ari
Daun pohon Bakau kecil membulat panjang mirip, atau lonjong. Agak tebal dan warnanya hijau cerah. Sumber klorofil yamg sangat banyak. Di dedaunan rimbunnya inilah segala proses kehidupan Mangrove berguna bagi manusia. Bagaimana tidak, setelah menyerap segala asap dan aneka polusi udara lainnya, (karbon dioksida dan karbon monoksida), dedaunan ini mengubahnya menjadi Oksigen, sumber udara bersih dan sehat yang dibutuhkan manusia. Betapa berjasanya mereka para dedaunan hijau ini. 

Bentuk buah Mangrove memanjang. Photo by Ari
Bentuk buah Mangrove memanjang. Photo by Ari
Pohon bakau bisa tumbuh di lingkungan dengan kadar garam tinggi, terendam air, tanah berpasir, dan sedimen lumpur. Akar bakau memiliki kelenjar khusus yang bisa menyaring garam dari air laut. Sebagian garam juga dibuang melalui daun-daun tua yang digugurkan. Daun pohon bakau memiliki lapisan kutikula yang tebal untuk mengurangi penguapan.

Sumber : 2

Perhatikan bentuk buah Mangrove di atas. Di sanalah bijinya berada dan siap tumbuh menjadi tanaman baru.

Mangrove seeds. Photo by Ari
Mangrove seeds. Photo by Ari
Hampir semua jenis flora hutan bakau memiliki biji atau buah yang dapat mengapung, sehingga dapat tersebar dengan mengikuti arus air. Selain itu, banyak dari jenis-jenis mangrove yang bersifat vivipar: yakni biji atau benihnya telah berkecambah sebelum buahnya gugur dari pohon.

Sumber Wikipedia.

Biji calon benih Bakau ini akan jatuh dengan posisi horisontal. Kemampuannya menyerap air, membuat benih menjadi berat di salah satu ujungnya. Lalu biji akan berganti posisi menjadi vertikal dan dalam hitungan minggu, biji akan tumbuh akar dan daun. Akarnya akan kuat tumbuh ke bawah menghujam tanah lalu daun-daun baru akan bermunculan. Setelah fase inilah, calon bibit bakau ini mulai tumbuh dengan sempurna. Sungguh ajaib ya.

Pohon Bakau yang berhasil tumbuh hingga besar. Photo by Ari
Pohon Bakau yang berhasil tumbuh hingga besar. Photo by Ari
Wisata hutan Bakau di pinggiran kota perlu dan penting sekali. Banyak manfaatnya juga. Selain memberi keindahan, juga bermanfaat bagi kelestarian ekosistem di lingkungan hutan Bakau ini.

Jadi, jika ingin mengurangi pencemaran udara di kota besar, bisa dengan memperluas hutan Bakau. Tentu saja hanya di kota-kota yang memenuhi syarat tumbuh tanaman Bakau ini. Setidaknya Surabaya dan Jakarta sudah punya hutan Mangrove, bukan?

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Oya, aktivitas penanaman pohon Mangrove juga perlu digiatkan karena jika hanya bergantung pada perkembamgbiakan alami melalui biji yang jatuh dan tumbuh sendiri, masih kurang untuk memenuhi kebutuhan jumlah pohon di hutan Bakau.

Tidak semua biji yang tumbuh alami bisa berhasil tumbuh dengan baik. Adakalanya gagal tumbuh. Karena itulah perlu peran aktif kita. Dan saya rasa program penanaman bibit Mangrove juga sudah ada di kota Surabaya. 

Mari kita bersama rawat bumi tempat jita tinggal. Mari cintai bumi

...

Salam penghijauan

Written by Ari Budiyanti

31 Agustus 2019

Photo penulis artikel.
Photo penulis artikel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun