Mohon tunggu...
RA Artamevira Cahya Ningtyas
RA Artamevira Cahya Ningtyas Mohon Tunggu... Universitas Airlangga

.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

A.A. Maramis : Jejak Sang Negarawan di Balik Panitia Sembilan

22 September 2025   16:21 Diperbarui: 22 September 2025   16:21 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Profil
Alexander Andries Maramis atau biasa dikenal dengan sebutan A.A. Maramis merupakan salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yang lahir di Kota Manado, Sulawesi Utara pada 20 Juni 1897. Beliau merupakan putra pasangan Andries Alexander Maramis dan Charlotte Ticoalu. Sebagai keponakan Maria Walanda Maramis---pahlawan nasional yang dikenal atas kontribusinya dalam emansipasi perempuan dan pendidikan---Maramis mewarisi tradisi nasionalisme sejak masa kecil. Ia menikah dengan Elizabeth Marie Diena Veldhoedt, meskipun pasangan ini tidak dikaruniai anak.


Latar Belakang Pendidikan
Pendidikan Maramis dimulai di Europeesche Lagere School (ELS) di Manado, sekolah dasar bergaya Belanda. Ia melanjutkan ke Hogere Burgerschool (HBS) di Batavia (sekarang Jakarta), di mana ia menjalin persahabatan dengan tokoh-tokoh seperti Arnold Mononutu dan Achmad Soebardjo. Pada tahun 1919, Maramis berangkat ke Belanda untuk menempuh pendidikan hukum di Universitas Leiden. Selama di sana, ia tidak hanya meraih gelar Meester in de Rechten pada tahun 1924, tetapi juga aktif dalam Perhimpunan Indonesia, organisasi mahasiswa Indonesia yang menjadi wadah pergerakan nasional. Ia terpilih sebagai sekretaris organisasi tersebut pada tahun 1924, yang memperkaya pemahamannya tentang nasionalisme dan persatuan bangsa.


Awal Karier
Kembali ke Indonesia tahun 1925, Maramis berkarier sebagai pengacara di Semarang, Palembang, dan Batavia. Masa pendudukan Jepang membuka peluang; pada 1 Maret 1945, ia diangkat anggota BPUPKI. Pada 22 Juni 1945, ia bergabung Panitia Sembilan, merumuskan Piagam Jakarta berdasarkan Pancasila Soekarno, menekankan persatuan keragaman. Ia juga ikut Panitia Perancang UUD pada 11 Juli 1945.


Karier
Pasca-proklamasi 17 Agustus 1945, Maramis jadi Menteri Keuangan pertama RI pada 26 September 1945 di Kabinet Indonesia Pertama, dan menjabat berulang di kabinet-kabinet selanjutnya. Kontribusi utamanya: penerbitan Oeang Republik Indonesia (ORI) pada 30 Oktober 1946, mata uang nasional pertama (denominasi -100 rupiah), menggantikan mata uang asing dan kendalikan inflasi. Tanda tangannya tercetak di 15 jenis uang kertas. Selama Agresi Militer Belanda II 1948, ia siap bentuk pemerintahan darurat dari New Delhi, lalu jadi Menteri Luar Negeri PDRI hingga 1949. Karier diplomatik: Duta Besar untuk Filipina (1950-1953), Jerman Barat (1953-1956), Uni Soviet (1956-1959), dan Finlandia (1958-1960), termasuk gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Far Eastern 1950.

Penghargaan
Penghargaan: Bintang Mahaputra Utama (1961), Bintang Gerilya (1963), Bintang Republik Indonesia Utama (anumerta, 1992), dan Pahlawan Nasional (2019) oleh Jokowi. Namanya diabadikan sebagai Gedung A.A. Maramis di Kementerian Keuangan

Tahun 1976, ia kembali ke Indonesia, gabung Panitia Lima mendokumentasikan Pancasila atas perintah Suharto. Ia wafat 31 Juli 1977 di RSPAD Gatot Soebroto, usia 80 tahun, dimakamkan di TMP Kalibata.

REFERENSI
- Detik.com, "Profil AA Maramis, Perumus Piagam Jakarta yang Jadi Pahlawan Nasional" (https://news.detik.com/berita/d-4777278/profil-aa-maramis-perumus-piagam-jakarta-yang-jadi-pahlawan-nasional).
- Kementerian Keuangan RI, "Alexander Andries Maramis: Pahlawan Nasional dari Minahasa Peletak Dasar Ekonomi Negara" (https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-manado/baca-artikel/16349/Alexander-Andries-Maramis-Pahlawan-Nasional-dari-Minahasa-Peletak-Dasar-Ekonomi-Negara.html).
- Detik.com, "Profil AA Maramis, Perumus Piagam Jakarta yang Jadi Pahlawan Nasional" (https://news.detik.com/berita/d-4777278/profil-aa-maramis-perumus-piagam-jakarta-yang-jadi-pahlawan-nasional).
- Media Keuangan Kemenkeu, "Alex Maramis: Dari Pendudukan Jepang Hingga Menjadi Anggota BPUPK" (https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/alex-maramis-dari-pendudukan-jepang-hingga-menjadi-anggota-bpupk).
- Kompas.com, "AA Maramis: Menteri Keuangan Pertama RI yang Jadi Pahlawan Nasional" (https://nasional.kompas.com/read/2019/11/08/14000091/aa-maramis-menteri-keuangan-pertama-ri-yang-jadi-pahlawan-nasional).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun