Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Stunting yang Mengancam Pembiayaan Kesehatan

10 Januari 2023   05:42 Diperbarui: 11 Januari 2023   16:10 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WHO pada tahun 2015 menjelaskan bahwa stunting ialah merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis (dalam jangka waktu yang lama) dan terjadinya infeksi berulang, yang mana ditandai dengan panjang atau tinggi badannya yang berada di bawah standar. 

Mengutip dari Kementerian Kesehatan, definisi stunting ialah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.00 standar deviasi atau disebut sebagai stunted dan kurang dari -- 3.00 SD atau disebut sebagai severely stunted.

Tingkat malnutrisi kronis atau jangka panjang yang tinggi pada anak-anak masih bertahan di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Ia merupakan suatu kondisi yang salah satunya terkait erat dengan kemiskinan. 

Kemiskinan berasosiasi dengan kondisi malnutrisi ibu, yang dapat menyebabkan proses pertumbuhan linier yang terputus-putus di dalam rahim, berkontribusi pada terganggunya pertumbuhan intrauterin dan berat badan lahir rendah (BBLR). 

Pemberian makan yang kurang optimal pada masa bayi ditambah dengan beban penyakit menular yang tinggi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan anak yang buruk.

Stunting memiliki banyak ancaman terhadap suatu bangsa. Pertama, stunting mengancam kualitas manusia di Indonesia yang juga berarti menjadi suatu ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa, mengingat bangsa dimotori oleh manusia sebagai penggeraknya. 

Anak dengan stunting atau anak stunted tidak hanya memiliki masalah dengan pertumbuhan fisiknya, namun perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan kognitifnya seperti daya tangkap yang ditunjukkan melalui performa dan prestasi di sekolah serta pada akhirnya ialah produktivitas di masa depan juga akan turut terpengaruh.

Selain itu, berbagai studi telah menunjukkan bahwa anak stunted cenderung berisiko untuk memiliki masalah-masalah penyakit di masa mendatang. 

Anak berisiko untuk mengidap penyakit seperti kanker, diabetes, obesitas, dan penyakit-penyakit degeneratif, mengingat kebutuhan zat gizi mikro maupun makro pada anak dengan stunting tidak terpenuhi secara maksimal sehingga pembentukan sel dan berjalannya fungsi sel tubuh tersebut tidak sempurna.

Stunting juga merupakan sebuah lingkaran setan yang harus diputus secepatnya, sebagaimana stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis atau dalam jangka waktu yang lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun