Mohon tunggu...
aria gardhadipura
aria gardhadipura Mohon Tunggu... lainnya -

...melahap dunia menjadi pertandingan sepakbola penuh suporter yang siap membunuh jika papan skor tak sesuai selera... (homicide)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pameutingan, Never Ending Tasikmalaya! (Part 6)

11 Agustus 2010   08:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:08 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_222203" align="aligncenter" width="500" caption="papan (tugu) batu SD cisodong yang akan kami remake, dicat putih dulu baru ditulisi "SDN Cisodong Desa Pameutingan Cipatujah Tasikmalaya" tapi malu ah memperlihatkan hasilnya, hehe (2009)"][/caption] kegiatan di bidang pendidikan merupakan salah satu kegiatan terpenting selama KKN, dimanapun anda KKN, anda pasti akan mengalami yang namanya mengajar anak sekolahan, atau apapun itu yang melibatkan anak sekolahan, itu pasti dan wajib hukumnya. sama halnya dengan kami para anak-anak KKN di pameutingan ini, kegiatan belajar mengajar dimasukan kedalam agenda kita, tiap hari pasti selalu ada teman-teman dan saya sendiri melakukan kegiatan mengajar, sementara teman-teman saya yang lain ada yang mengajar paskibra dan sebagian lagi ada yang mengajar menyanyi untuk para paduan suara sekolahnya, semua kita lakukan untuk para murid-murid SD hingga SMP di pameutingan, setidaknya membantu lah walau tidak seberapa. selain membantu mengajar, saya dan teman-teman pun membantu sebisa mungkin untuk memperbaiki infrastruktur sekolahan walau tidak seberapa, hehe, yap, kita mencoba mengecat ulang papan nama SD cisodong yang terbuat dari batu, dengan skill terbatas kita berusaha menyuguhkan karya seni terbaik, contohnya mungkin bisa anda lihat di bagian yang menceritakan apa yang terjadi di balai desa, nah ada foto yang bertulisakn "kantor desa pameutingan" yang ada lambang blues clues di pojok kirinya, nah kira-kira hasilnya seperti itu jugalah dengan yang terjadi di SD cisodong. [caption id="attachment_222207" align="aligncenter" width="500" caption="dimulai dengan menempelkan pola tulisan yang secara natural buatan handmade teman saya jiman dan teman teman yang lain, sementara yang sedang menempel itu adalah gupy dan dibelakangnya ada rakhmadi yang sedang memayungi gupy dikarenakan panas terik! (2009)"][/caption] [caption id="attachment_222208" align="aligncenter" width="500" caption="dan jiman pun melakukan sentuhannya, semua kebagian mengecat tiap huruf yang ada, walaupun hasilnya pasti belepotan, tapi tetap menyenangkan walaupun siang makin panaaas (2009)"][/caption] perbedaan mendasar anak-anak SD di desa dan di kota adalah, jika anak-anak SD di desa pemalu beda dengan di kota yang memang terbiasa agresif! hehe, entah mengapa, bukan karena faktor orang asing seperti kita yang KKN disana, tapi memang pada dasarnya mereka pemalu akut, hanya segelintir yang mau berkomunikasi secara gamblang dengan saya dan teman-teman yang lainnya, sisanya lari, kabur sambil tertawa-tawa kalau mau diajak ngobrol, ya begitulah, tapi jika mereka diajak beraktivitas seperti berolahraga pasti mereka mau, jadi kesimpulannya, jika ingin berkomunikasi dengan mereka langsung saja jangan basa-basi, ajak main bola atau voli kek, hehe dijamin mereka pasti senang bukan kepalang. tapi mungkin anak SMP di satap yang lumayan banyak yang agresif, mungkin dikarenakan mereka sudah mau menginjak masa-masa puber, hehe, tapi memang disitulah lucunya, disetiap kelas manapun, pasti ada murid yang menonjol, biasanya dia paling badung, tapi biasanya dia juga ketua kelas, dan di sekolah satap saya menemukan anak yang paling menonjol tersebut di kelas 2 entah kelas 3 SMP satap, saya lupa namanya, tapi kalau tidak salah asep atau agus (bukan agus teman saya yang seniman loh, hehe) namanya, dia di kelas paling banyak mengomentari saya ketika mencoba mengajari PKN, dan tebak dia selain agresif dan suka nyeletuk ternyata dia ketua kelas juga dan dia anggota paskibra juga, hehe, saya akan mengingat terus tingkah lakunya yang konyol dan lucu. [caption id="attachment_222211" align="aligncenter" width="500" caption="kegiatan lain selain mengajar tentunya, teman saya yang sedang meloncat rakhmadi berusaha melakukan block pada pukulan anak SD, hahaha, dan oza pun bersiap siap di belakangnya, mau tahu siapa yang menang di pertandingan persahabatan voli ini? anda tidak akan menduganya, hehe (2009)"][/caption] [caption id="attachment_222212" align="aligncenter" width="500" caption="sementara para wanita mengajar di kelas secara keroyokan, hehe, biasalah walaupun sudah mahasiswa, tetap saja para gadis gadis ini salting jika menghadapi anak anak SD yang genit (2009)"][/caption] [caption id="attachment_222214" align="aligncenter" width="500" caption="selamat datang di sekolah satu atap (satap) dari dusun cisodong kita kembali lagi ke dusun pameutingan, dan slogannya sudah tentu "disiplin belajar"! pertanda kedisiplinan memang seharusnya ditanamkan semenjak sekolah dasar (2009)"][/caption] tapi mungkin kegiatan kita di bidang pendidikan yang paling terkonsep dan happening (lebay) adalah kegiatan menonton bersama laskar pelangi, betul, laskar pelangi adalah pilihan kita, dikarenakan di film itu sarat dengan pesan moral bahwa pendidikan bisa didapatkan siapapun tidak peduli apapun latar belakangnya, asal ada tekad dan kemauan seperti lintang bukan? hehe, harapan kami yaitu semoga para anak-anak SD maupun SMP pameutingan bisa mendapatkan inspirasi dan selalu meneruskan sekolahnya setinggi mungkin, karena banyak anak-anak pameutingan yang berhenti sampai SMP saja, tidak diteruskan, mungkin karena memang fasilitas juga yang sulit dijangkau, untuk kuliah saja minimal mereka harus ke tasikmalaya yang berjarak 3 jam perjalanan, sedangkan untuk SMA mereka harus ke desa bawah yang mendekati kecamatan cipatujah, itu pasti menjadi kendala di setiap sekolah manapun di indonesia yang terletak di desa, terutama desa yang jauh dari perkotaan, walau sekolah gratis hingga SMP, hal tersebut mungkin belum cukup bagi para warga desa yang memang berpenghasilan tidak seberapa jika ingin meneruskan sekolah anaknya ke tingkat yang lebih tinggi. yap, sebuah ironi yang nyata di negeri kita, sekolah tetap bukan untuk semua kalangan, makin kesini justru sekolah terlihat seperti kebutuhan yang eksklusif, jangankan di desa, di kota pun banyak anak-anak yang putus sekolah karena biaya sekolah yang melambung. harapan saya pun pasti sama dengan harapan semua warga indonesia yang ingin menyekolahkan anaknya setinggi mungkin, semoga pemerintah bisa lebih memperhatikan pendidikan bangsa kita apalagi masalah biayanya. [caption id="attachment_222217" align="aligncenter" width="500" caption="para siswi SD satap yang sedang bersantai di waktu istirahat bersama salah satu guru (saya lupa lagi namanya, hehe, ampuuun paaak) dan mayoritas para siswi disini sudah diajari untuk berkerudung semenjak kecil (2009)"][/caption] [caption id="attachment_222218" align="aligncenter" width="500" caption="kegiatan menonton laskar pelangi pun dilaksanakan di salah satu ruang kelas satap, walaupun tidak begitu besar, tapi para anak anak SD satap antusias untuk menyaksikan film laskar pelangi yang fenomenal tersebut (2009)"][/caption] [caption id="attachment_222219" align="aligncenter" width="500" caption="bisa dilihat kan jumlah penonton yang membludak, karcis bioskop pun sold out, hehe, padahal film laskar pelangi sudah diputar setahun sebelum kegiatan ini ya (2009)"][/caption] sekolah adalah bagian vital di setiap lapisan masyarakat manapun, oleh karena itu kita harus menjaganya, melihat sekolah di desa pameutingan yang sederhana dari guru hingga para muridnya, rasanya seperti mengembalikan memori saya ketika saya masih SD dan SMP, betapa polosnya kita bukan waktu itu? hehe, semoga yang kami lakukan kepada anak-anak sekolahan di desa pameutingan ada manfaatnya. amin! jika bicara sekolahan, pasti bicara jajanan bukan? lalu apa jajanan favorit sekolah-sekolah di pameutingan? ah, sama seperti kita ketika SD kurang lebih, tapi tentu ada yang paling favorit, yaitu cilok alias aci dicolok (aci yang ditusuk), kalau anda tidak tahu apa itu cilok, wah, ngapain aja dulu pas sekolah?! hehe. (to be continued) [caption id="attachment_222220" align="aligncenter" width="500" caption="selain menonton, mengajar, dan berolahraga bersama para murid SD dan SMP, beberapa teman saya pun mengajari paskibra, bisa dilihat barisan rapih diatas, sementara pria yang sedang berjalan dengan sarung yang diselendangkan seperti kabayan dikanan di foto tersebut bukanlah penjaga sekolah, melainkan ajie teman saya yang sedang jalan jalan di sekitar sekolah hehe (2009)"][/caption] [caption id="attachment_222222" align="aligncenter" width="500" caption="dan inilah jajanan idola para murid sekolah satap, yaitu cilok gaul! dan beberapa teman saya pun menggandrungi kembali jajanan ini, mungkin karena di kota sudah sering terkontaminasi makanan eropa maupun barat, jadi ketika menemukan tukang cilok seperti menemukan chef rudy, hehe (2009)"][/caption] NB: semua foto diatas adalah jerih payah penulis dan teman temannya selama KKN, enjoy! Kisah Part 5

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun