Mohon tunggu...
Abdullah Al Aswad
Abdullah Al Aswad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Hidup untuk hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

MAPK Si Jelita Berparas Penjara Suci

28 Mei 2019   06:51 Diperbarui: 28 Mei 2019   06:54 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bingung,  heran,  takut bercampur dalam perasaannya.  Dia hanya anak kampung yang bermodal "cuma ingin tau" datang ke madrasah elit nan terkenal di Lombok itu

MAPK orang menyebutnya,  madrasah yang terkenal dengan konsistensi dan kedisiplinan yang membuatnya semakin takut untuk menjalani hari-hari yang begitu berat dengan berbagai aturan yang harus ia ikuti

"Tiga tahun,  ah sepertinya aku tak mampu" pikirnya..

Hari semakin sore,  madrasah yang mulanya ramai dengan wali santri yang mengantar anak-anak mereka kini mulai sepi,  rasa sedih,  takut,  bimbang menyelimuti relung hati,  ingin pulang namun tak mampu,  harus menunggu empat puluh hari untuk bisa bertemu dengan orang tua

Malam pertama,  pandangannya tertuju pada seorang teman senasib yang sedang menangis. Ah..   Kita sama saja,  hanya saja ada yang jiwanya kuat sehingga tidak perlu menangis untuk mengungkapkan sedihnya ada pula yang perlu menangis untuk mengungkapkannya

"yang nangis nanti kita rendam dia". Itulah ancaman pertama yang tertanam dalam benaknya. Ia baru bangun dari mimpi panjangnya,  ia baru sadar bahwa dia sedang berada dalam penjara

Hari pertama,  dibacakan sederet aturan yang harus ia jalani  beserta punishment-nya. Dipukul, dibotak,  diskor,  disidang di depan semua santri melayang dalam kepalanya seolah dialah yang sedang mengalaminya.. 

Ah..   Aku terbangun.. 

Aku terbangun dari nostalgia panjang ku.. 

Iya..  Semua itu terjadi enam tahun yang lalu,  kejadian mengerikan yang kini aku rindukan.. 

Aku rindu aturan itu,  rindu kedisiplinan itu,  rindu nasehat itu.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun