Mohon tunggu...
Arhadi Kuncoro
Arhadi Kuncoro Mohon Tunggu... Profesional F&B Konsultan dan Akademisi

Arhadi Kuncoro, SM.MM Seorang profesional di bidang Human Resources & Development sekaligus konsultan Food & Beverage yang aktif mengamati isu-isu sosial, manajemen SDM, dan dunia pelayanan publik. Dengan latar belakang akademis S1 Manajemen SDM dan S2 Magister Manajemen, saya terbiasa menghubungkan teori manajemen dengan praktik di lapangan. Saat ini saya juga berkiprah sebagai HR &GA Manager di sektor Pet Shop, Klinik Hewan, Catering, dan Café. Minat saya mencakup: Pengembangan SDM dan budaya organisasi Efisiensi manajemen bisnis F&B Opini sosial dan pelayanan publik Kajian strategis tentang peran pemerintah dan masyarakat Saya percaya bahwa tulisan dapat menjadi sarana refleksi sekaligus kontribusi nyata untuk perbaikan. Melalui Kompasiana, saya ingin berbagi pandangan, pengalaman, dan kritik konstruktif terkait pengelolaan SDM, bisnis, serta isu sosial di sekitar kita. Motto: “SDM unggul bukan hanya soal kompetensi, tapi juga tentang hati yang mau melayani.”

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

ASN Tangsel Pelayan publik atau Sekedar administrator

29 September 2025   12:40 Diperbarui: 29 September 2025   12:40 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Harapan Warga, Kenyataan Birokrasi

Setiap hari, warga Tangerang Selatan datang ke kantor kelurahan, kecamatan, atau dinas dengan satu harapan: pelayanan cepat dan jelas.

Namun, yang sering terjadi justru sebaliknya. Urusan KTP elektronik bisa berlarut, warga bolak-balik hanya untuk mendengar jawaban, "belum bisa dicetak, tunggu saja."

Begitu juga dengan izin usaha mikro. Masyarakat berharap cukup mengajukan online, cepat selesai. Tapi faktanya, masih ada yang harus menunggu berminggu-minggu karena alasan teknis dan administrasi.

Pertanyaannya: ASN Tangsel benar-benar pelayan publik, atau hanya administrator yang sibuk dengan tumpukan berkas?

Mengapa ASN Masih Tersandera?

Beberapa hal yang membuat pelayanan publik di Tangsel masih jauh dari ideal:

  • Budaya birokrasi yang lebih fokus ke prosedur daripada hasil nyata.

  • Inovasi digital yang ada, tapi belum maksimal dimanfaatkan.

  • Evaluasi kinerja ASN yang kurang menekankan kepuasan masyarakat.

Akibatnya, citra ASN sebagai pelayan publik tidak muncul. Yang terlihat justru ASN sebagai penjaga meja administrasi.

Apa yang Harus Dilakukan?

Jika Pemkot Tangsel serius, ada beberapa langkah yang harus ditempuh:

  1. Merit system dalam penempatan ASN: orang tepat di posisi tepat.

  2. Budaya kerja baru: ASN bukan bos, tapi pelayan.

  3. Pelatihan intensif: teknologi, komunikasi publik, dan manajemen perubahan.

  4. Digitalisasi yang real, bukan sekadar aplikasi formalitas.

Bayangkan jika urusan KTP selesai dalam sehari, atau izin usaha mikro bisa langsung jadi secara online. Itu baru bukti nyata ASN melayani.

Penutup

Warga Tangsel tidak butuh birokrasi panjang, mereka butuh pelayanan cepat, ramah, dan transparan. ASN harus hadir dengan wajah melayani, bukan hanya mencatat dan menandatangani.

Pertanyaan kritis ini harus terus kita gaungkan:
ASN Tangsel, pelayan publik... atau sekadar administrator?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun