Harapan Warga, Kenyataan Birokrasi
Setiap hari, warga Tangerang Selatan datang ke kantor kelurahan, kecamatan, atau dinas dengan satu harapan: pelayanan cepat dan jelas.
Namun, yang sering terjadi justru sebaliknya. Urusan KTP elektronik bisa berlarut, warga bolak-balik hanya untuk mendengar jawaban, "belum bisa dicetak, tunggu saja."
Begitu juga dengan izin usaha mikro. Masyarakat berharap cukup mengajukan online, cepat selesai. Tapi faktanya, masih ada yang harus menunggu berminggu-minggu karena alasan teknis dan administrasi.
Pertanyaannya: ASN Tangsel benar-benar pelayan publik, atau hanya administrator yang sibuk dengan tumpukan berkas?
Mengapa ASN Masih Tersandera?
Beberapa hal yang membuat pelayanan publik di Tangsel masih jauh dari ideal:
Budaya birokrasi yang lebih fokus ke prosedur daripada hasil nyata.
Inovasi digital yang ada, tapi belum maksimal dimanfaatkan.
Evaluasi kinerja ASN yang kurang menekankan kepuasan masyarakat.
Akibatnya, citra ASN sebagai pelayan publik tidak muncul. Yang terlihat justru ASN sebagai penjaga meja administrasi.