Setiap tahun, bulan Suro selalu menjadi momen istimewa bagi masyarakat Sukun Gempol. Tradisi Suroan, sebuah ritual turun-temurun untuk menyucikan diri dan melestarikan budaya, kembali digelar dengan khidmat dan semarak. Tahun ini, acara Suroan di Sukun Gempol berpusat pada doa bersama dan kunjungan ke punden, serta ritual pembersihan kesenian Bantengan yang menjadi kebanggaan warga.
Bapak Riono, salah satu sesepuh dan narasumber utama dalam acara ini, menjelaskan pentingnya Suroan sebagai sarana untuk menjaga hubungan baik dengan leluhur dan alam. "Suroan ini bukan hanya sekadar perayaan, tapi wujud syukur dan doa kita agar selalu diberikan keselamatan dan keberkahan," ujarnya. Doa bersama yang dilaksanakan di awal acara diikuti dengan suasana hening dan penuh kekhusyukan, menandakan betapa masyarakat Sukun Gempol menghargai nilai-nilai spiritual.
Puncak dari acara Suroan adalah prosesi menuju punden, tempat yang disakralkan dan diyakini sebagai pusat energi spiritual desa. Dengan langkah perlahan dan penuh penghormatan, warga Sukun Gempol bersama-sama membersihkan area punden sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian.
Tak kalah penting dalam tradisi Suroan di Sukun Gempol adalah ritual pembersihan Kesenian Bantengan. Kesenian ini, yang dikenal luas dengan nama Banteng Sukun Budoyo (BSB), adalah salah satu ikon budaya Sukun Gempol yang sangat dijaga kelestariannya. Sebelum tampil di berbagai acara, terutama pada bulan Suro, perangkat kesenian Bantengan dibersihkan secara khusus. Prosesi ini diyakini untuk membersihkan energi negatif dan memohon restu agar setiap penampilan Banteng Sukun Budoyo selalu lancar dan memukau.
Banteng Sukun Budoyo sendiri telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Sukun Gempol. Dengan gerakan yang dinamis, musik yang menghentak, dan kostum yang khas, BSB selalu berhasil memukau penonton. Kehadiran BSB dalam acara Suroan bukan hanya sebagai hiburan, melainkan juga sebagai simbol kekuatan dan semangat gotong royong masyarakat.
Melalui Suroan, masyarakat Sukun Gempol menunjukkan komitmen mereka dalam melestarikan warisan budaya. Dari doa bersama yang menenteramkan jiwa, kunjungan ke punden yang penuh makna, hingga pembersihan kesenian Banteng Sukun Budoyo yang memegang nilai historis, semuanya bersatu padu membentuk sebuah tradisi yang kaya akan makna dan kebersamaan. Suroan di Sukun Gempol adalah bukti nyata bagaimana sebuah komunitas mampu menjaga akar budayanya tetap kuat di tengah arus modernisasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI