Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Motor Tangguh Para Bapak untuk Bekerja dan Jelajah Desa

17 Juli 2025   08:19 Diperbarui: 20 Juli 2025   10:32 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di tepian Ranu Pani. | Dokumen pribadi

Motor ini banyak yang menyebut motornya kaum bapak. Apalagi di dunia media sosial. Memang pengalaman penulis selama ini pemakainya kebanyakan kaum pria yang usianya di atas empat puluh tahun.

Pemakainya pun kebanyakan masyarakat desa karena termasuk motor serba guna dan tangguh di medan berat. Jalan tanah tanpa pengerasan, jalan makadam, medan berpasir, berlumpur dan berpasir dilahapnya.

Jalan tikus Pasuruan-Malang di sisi barat Bromo. | Dokumen pribadi
Jalan tikus Pasuruan-Malang di sisi barat Bromo. | Dokumen pribadi

Jalan beraspal lurus, berliku, menanjak, dan menurun tak ada kendala. Untuk touring ke pelosok desa okey. Jelajah hutan tak ada masalah. Menyusuri tepian tebing atau lembah boleh juga. Asal berani.


Banyak yang berani memacu hingga 110 km per jam jika memungkinkan. Tapi keberanian saya hanya 80 km per jam. Itu pun di Jalan Lintas Selatan antara Trenggalek hingga Kulon Progo dan di jalur Daendels Selatan.

Pantai Glagah Kulon Progo | Dokumen pribadi
Pantai Glagah Kulon Progo | Dokumen pribadi

Sekalipun termasuk jenis motor sport tetapi modelnya kurang sportif karena tangki terlalu gemuk. Ditambah lagi ada sayap tangki yang semakin tidak ramping dan tampak agak aneh.

Bagi penulis yang telah memakai sejak 2011 terpaksa harus melepas sayap yang terasa sangat mengganggu penampilan. Kadang memasang braket tambahan di bagian belakang sadel untuk memudahkan menaruh ransel jika perjalanan jauh.

Pantai Baru Bantul | Dokumen pribadi
Pantai Baru Bantul | Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun