Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Aja Kabur Kanginan (Jangan Terbang Terbawa Angin)

21 Februari 2025   12:00 Diperbarui: 21 Februari 2025   12:39 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tangkap layar Kompas. id

Menjadi tenaga pendidik di sekolah swasta dengan gedung mentereng dan siswa dari golongan menengah dan atas tampaknya demikian sejahtera. Sawang sinawang apa yang terlihat indah belum tentu dirasakan demikian.
Banyak guru swasta yang pendapatannya di bawah UMK sehingga harus bekerja dengan profesi lain di luar jam kerja. Ada yang membuka les-lesan alias memberi pelajaran tambahan, ada yang membuka toko kelontong, ada yang menjadi sopir angkot.
Salah satu teman guru yang tidak tahan dengan keadaan seperti ini lalu memutuskan diri 'kabur ke Jepang' dengan bekerja sebagai tukang cuci di restoran.
Bekerja di mana pun asal halal dan sesuai dengan pasion yang membuat bahagia. Tetapi si teman ini sebagai tenaga kerja ilegal. Di tipu temannya yang memberangkatkan. Saat istirahat atau libur tak berani jalan-jalan. Terpenjara.
Lima tahun kabur ke Jepang ternyata hanya menerima seperti tiga dari gaji yang sebenarnya.

Pulang ke Indonesia dengan wajah kusut penuh beban. Keinginan kembali menjadi tenaga guru tidak ada yang mau menerima sekali pun potensi besar ada padanya.
Periuk harus mengepul, tidak mau belajar dari masa lalu malah pergi ke Belanda. Nasibnya tak jauh berbeda. Seperti daun kering terbawa angin dan jatuh di kubangan air dan menjadi busuk. 

Dokumen pribadi. 
Dokumen pribadi. 

Tangkap layar: Kompas.id
Tangkap layar: Kompas.id

Bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) di manca negara bukanlah sesuatu yang mudah. Perlu pengetahuan, ketrampilan, dan tekad yang kuat. Serta memerlukan persiapan waktu yang cukup lama.
Hanya bermodalkan tekad kuat atau orang Jawa Timur menyebut 'bondo nekad' alias bonek apalagi lewat jalur ilegal hanya menyengsarakan diri.

Tangkap layar: Kompas.id
Tangkap layar: Kompas.id

Tangkap layar: Kompas. id
Tangkap layar: Kompas. id

Peluang bekerja PMI sebagai tenaga ahli dan tenaga terampil di manca negara selalu terbuka lebar. Info tentang ini bisa didapat di kantor pemerintahan desa dan kecamatan. Apalagi di wilayah tersebut terdata banyak tenaga terampil dan tenaga ahli.
Info inilah yang harus jadi acuan dan persiapan sepenuhnya bagi mereka yang mempunyai keinginan berangkat ke manca negara sebagai PMI.
Banyak contoh sukses secara finansial dan hidup sejahtera para blogger Kompasiana yang bekerja sebagai PMI yang mempersiapkan diri dengan baik.

Tangkap layar: Kompas.id
Tangkap layar: Kompas.id


Pepatah Jawa berbunyi 'aja kaya godhong kabur kanginan'. Artinya jangan hanya mengikuti arah angin bertiup seperti daun kering tertiup angin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun