Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Keterlibatan Kaum Muda Perdesaan dalam Dunia Pertanian

11 November 2021   11:15 Diperbarui: 11 November 2021   16:04 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam satu dekade ini sering muncul sebuah pernyataan bahwa keterliban kaum muda dalam dunia pertanian cukup sedikit. Benarkah? Mari kita lihat dulu dengan seksama hal-hal berikut ini.

Pertama, seperti dilansir https://nasional.kontan.co.id, berdasarkan pernyataan Siswono Yudo Husodo dalam Rembug Jagung Nasional pada 2017 kepemilikan lahan perkapita hanya 365 m persegi. Sedang menurut https://www.bps.go.id/publication berdasarkan sensus pertanian 2018 kepemilikan lahan petani gurem masih di bawah 0,5 ha.

Dengan lahan yang demikian sempit, sangat sulit sekali untuk dikembangkan menjadi sebuah pertanian yang modern. Bisa saja dikembangkan dalam bentuk greenhouse tetapi pada awalnya membutuhkan beaya yang cukup besar. Ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi petani gurem.

Harus diperhatikan pula dalam dunia pertanian bukan masalah peningkatan produksi belaka tetapi tetap terjaminnya harga yang stabil dan pemerataan. Apa jadinya jika produksi meningkat dan melimpah tetapi harga jatuh. Hasil panen di bawah beaya produksi.

Kedua, kepemilikan lahan yang kecil tentu saja tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar per kapita yang selalu meningkat.

Ketiga, dunia pertanian bukan sebuah usaha padat karya. Kecuali pada saat masa tanam dan panen yang dikerjakan secara tradisional bersama keluarga.

Petani muda. Dokumen pribadi.
Petani muda. Dokumen pribadi.

Petani muda. Dokumen pribadi.
Petani muda. Dokumen pribadi.

Petani muda. Dokumen pribadi.
Petani muda. Dokumen pribadi.

Suwito salah satu petani muda pembajak sawah. Dokumen pribadi.
Suwito salah satu petani muda pembajak sawah. Dokumen pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun