TEGAL – Bakti akademisi kerap identik dengan bantuan fisik atau pelatihan praktis. Namun, sebuah terobosan berbeda ditunjukkan oleh sejumlah mahasiswa melalui pemberian bantuan produk kreatif berupa Buku Pedoman Penelitian Sejarah – Ruang Belajar Bagi Semua di SD Negeri Jatimulya 02, Kota Tegal, pada Senin, 20 Oktober 2025.
Buku ini bukan sekadar kumpulan teori. Ia menyajikan uraian lengkap dan metodologis tentang penelitian sejarah, mulai dari konsep dasar, tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, hingga penulisan sejarah (historiografi). Yang membuatnya relevan dengan zaman now, buku ini juga membahas tantangan kontemporer seperti menilai validitas sumber digital. Disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami, buku ini dirancang sebagai ruang belajar inklusif bagi mahasiswa, peneliti pemula, guru, hingga masyarakat umum.
Kepala SD Negeri Jatimulya 02, Khumaedi, S.Pd., menyambut baik inisiatif langka ini. "Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas bantuan buku kreatif ini. Sebuah panduan penelitian sejarah yang aplikatif seperti ini justru yang sering sulit kami dapatkan. Ini akan menjadi sumber inspirasi dan bahan ajar yang sangat berharga, tidak hanya untuk guru tetapi juga untuk mengasah minat meneliti siswa," ujarnya.
Jika bantuan biasa untuk sekolah seringkali bersifat sekali pakai, buku pedoman ini justru hadir sebagai aset pengetahuan yang dampaknya akan terasa dalam jangka panjang. Berbeda dengan buku teks pelajaran yang kaku, buku ini membuka ruang belajar yang luas bagi siapapun untuk memahami dan meneliti sejarah dengan metode yang benar. Sebuah bentuk bakti akademisi yang tidak hanya memberi ikan, tetapi juga mengajarkan cara memancing ilmu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI