Kawan,Â
Langkah tegap kau ukir di panasnya aspal
dalam bara melawan tiada kecut
demi merongrong penguasa loba haus kuasa
surat edaran pelarangan berpendapat
himbauan agar tidak turun ke jalan
jadi senjata para cendekia salon
maka, masih pantaskah mereka menyandang nama cendekia?Â
padahal darah dan kematian berseliweran di depan mata
tapi para intelektual tukang itu begitu mudahnya manut pada kuasa.Â
bungkam. tunduk. bahkan, jadi alat.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!