Mohon tunggu...
Ardy Milik
Ardy Milik Mohon Tunggu... Relawan - akrabi ruang dan waktu

KampungNTT (Komunitas Penulis Kompasiana Kupang-NTT)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yang Berjuang yang Melawan

23 Januari 2019   15:17 Diperbarui: 23 Januari 2019   15:26 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUmber Foto: https://antikorupsi.org/id/news/semangat-buruh-go-politic

Perjuangan Buruh

Fakta keterpurukan regulasi dunia kerja dalam diri para buruh telah mencapai situasi batasnya. Situasi batas ini ditransformasikan ke dalam dekonstruksi atas ketidakberpihakan kemanusiaan pemilik modal terhadap kelas pekerja atau buruh. Tuntutan demi tuntutan mengalir dari hasil penalaran atas pengalaman akan penderitaan yang sejak lama mengakrabi kehidupan para buruh. 

Tuntutan yang digaungkan ini berangkat dari konstruksi keadaan kemanusiaan kelas pekerja yang kian teredusir oleh kepentingan-kepentingan berorientasikan pada keuntungan sepihak para pemilik modal.

Dengan demikian, bangkitlah kesadaran personal akan tuntutan egaliter dan keadilan yang harus diperoleh-wajib diberikan padanya. Kesadaran yang bermula secara personal ini mulai menjangkiti persona yang lain hingga membentuk suatu kesadaran komunal. Kesadaran untuk memperjuangkan haknya sebagai manusia.

Perjuangan buruh merupakan sebuah momentun peringatan akan penderitaan dalam sejarah kemanusiaanya sekaligus momentum reflektif untuk menyongsong keberpihakan terhadap buruh. Perjuangan buruh membuktikan wujud kolektivitas masa yang seharusnya berpijak pada argumen rasional dalam mengkomunikasikan aktus dehumanisasi yang dialami. 

Suara kolektivitas masa bukanlah serentak keseragaman tanpa pemahaman komprehensif atas perjuangan yang digaungkan. Radikalisasi pemahaman atas kerja sebagai wujud realisasi diri manusia dalam suara masa tidak hanya sebatas berkutat pada tataran konsepsi melainkan mesti menuju pada aktualisasi dari potensi tersebut dalam keberpihakan terhadap buruh dalam bentuk; upah yang adil dan perlakuan yang manusiawi.

Kemajuan pemahaman atau peningkatan intelektual menjadi bukti kolektivitas pergerakan buruh untuk memperjuangkan hak-haknya yang selama ini direduksi menjadi murni eksploitatif. 

Perjuangan kelas para buruh, merupakan perjuangan kelas menengah ke bawah atas bangunan formasi stratifikasi sosial yang membentang lebar antara kelas pekerja dan kaum pemilik modal. Perjuangan ini dapat dicermati sebagai wujud peningkatan kesadaran manusia sebagai homo rationale untuk mengaktualisasikan dirinya dengan seharusnya dalam kerja yang manusiawi atau aktus humanus.

Perjuangan buruh merupakan momentum untuk melihat catatan sejarah perjalanan dunia buruh bangsa ini yang kian buram akibat ketidakberpihakan elit masyarakat dan elit penguasa terhadap buruh. Jamaknya kasus yang menimpa para buruh mulai dari human traficking, penyerobotan lahan yang didalangi negara, kekerasan aparatur hukum terhadap buruh, UMP dan UMR yang tidak sesuai ketentuan konstitusi sampai pembungkaman atas kebebasan bersuara merupakan faktum dehumanisasi yang struktural dan temporal. 

Realitas ini menuntut pengatasannya dengan segera. Dekonstruksi atas pemahaman nilai-nilai kemanusiaan dan praktek perlakuan terhadap para pekerja secara manusiawi mesti segera dilakukan. 

Kebaruan hanya mungkin jika perjuangan para buruh tidak sekedar monumental melainkan berkelanjutan dan didukung oleh berbagai pihak mulai dari pemangku kepentingan sampai kalangan akar rumput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun