Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Salah Kaprah dalam "Menerima Diri Sendiri"

9 Desember 2020   11:58 Diperbarui: 9 Desember 2020   15:31 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesalahan dalam menerima diri sendiri malah jadi sumber masalah | Photo by Fernando @cferdo on Unsplash

Orang yang sudah mempunyai nilai ini, mungkin tidak bisa menempatkan dirinya dalam menjalani sebuah tanggung jawab. Kesadaran akan rasa percaya, potensi serta kemampuan ketika berhadapan realitas yang dihadapi dibutuhkan dalam proses menerima diri sendiri.

Sehingga mungkin saja orang yang "menerima diri sendiri secara apa adanya", adalah individu yang naif, masih dangkal pemikirannya, dan cenderung malas.

"Ya aku memang begini, ya sudahlah!"

Kata "begini" bisa digantikan oleh sifat atau perilaku apapun yang merujuk pada "inilah diriku"

Memaksa orang lain untuk menerima dirinya
Meneruskan poin di atas, tak jarang orang yang "menganggap" dirinya sudah menerima diri sendiri, berusaha menunjukkan itu kepada orang lain.

Meskipun tidak semua orang ya, karena semua bakal terungkap dan terlihat dengan sendirinya. Sehingga orang lain bisa memahami.

Namun, terkadang orang ini keras kepala dan memaksa yang lain untuk menerima dirinya. Dengan mengatakan "Aku memang seperti ini!" dengan suara yang keras. Dilanjutkan dengan penjelasan dan celotehan, ya mungkin berbau masa lalu dan rasa sakit hati.

Kita bisa jumpai kejadian seperti ini di mana saja, entah ketika bersama keluarga, teman, rekan kerja, kenalan, bahkan orang asing (pasti pernah sekali diantara Anda melihat orang berantem nggak jelas atau mengeluh dihadapan Anda, di manapun itu di dunia ini pastinya).

Tidak sadar bahwa dirinya butuh perkembangan
Hidup tidak hanya sekadar dijalani, tapi juga mengambil kesempatan untuk menjadi lebih baik. Begitulah kutipan motivasi yang sering kita jumpai. Inilah yang sebenarnya harus dilakukan setelah melalui proses menerima diri sendiri menjadi individu yang utuh, yakni mengembangkan diri.

Bukan menerima diri sendiri, melihat realitas yang rumit, takut dan minder, lalu menerima diri secara apa adanya dan memaksakan orang lain menerimamu, padahal dirimu masih bisa mengembangkan potensi dan kemampuan.

Kenapa setidaknya mengembangkan diri adalah hal yang penting? Karena manusia butuh berpikir, butuh belajar lebih banyak, dan memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah hidup dengan baik. Dan masalah hidup ada banyak sekali, dan kamu bisa mengalaminya, kapan pun! Di saat yang tepat bahkan tidak tepat, di saat siap maupun tidak siap!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun