Semua negara saaat ini sedang berupaya transisi energi fosil ke energi terbarukan. Energi terbarukan merupakan energi bersih, rendah emisi, serta dari alam dan berkelanjutan yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai sector khususnya dalam bidang pembangkit listrik. Di Indonesia, sekitar 60% kebutuhan listrik masih dipasok dari pembangkit berbahan bakar batu bara (Kementerian ESDM, 2024). Ketergantungan ini menjadi penghambat pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Apa itu hidrogen?
Hidrogen adalah unsur paling ringan di alam semesta, dan ketika dimanfaatkan sebagai bahan bakar, ia hanya menghasilkan air sebagai sisa pembakaran. Tidak ada karbon, tidak ada asap hitam, tidak ada polusi. Karena itulah, hidrogen disebut sebagai energi bersih (clean energy).
      Hidrogen tidak ditemukan secara bebas di alam, tetapi dapat diproduksi melalui proses elektrolisis air, yaitu pemisahan air (HO) menjadi hidrogen (H) dan oksigen (O) menggunakan energi listrik. Bila listrik yang digunakan berasal dari sumber energi terbarukan seperti surya atau angin, maka hasilnya disebut hidrogen hijau (green hydrogen)
Â
Mengapa Hidrogen Lebih Unggul dari Energi Terbarukan Lainnya?
Berbeda dengan sumber energi seperti surya atau angin yang bersifat intermiten (tidak stabil karena bergantung cuaca), hidrogen dapat disimpan dalam bentuk gas atau cair, lalu digunakan kapan pun dibutuhkan. Hal ini menjadikan hidrogen solusi penyimpanan energi (energy storage) yang ideal untuk pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.
Menurut IESR (2025), hidrogen juga memiliki kepadatan energi tinggi, yakni sekitar 120 MJ/kg, jauh lebih besar dibandingkan bensin (44 MJ/kg). Energi sebesar ini memungkinkan hidrogen menghasilkan daya listrik besar dalam ruang yang relatif kecil. Selain itu, teknologi fuel cell yang memanfaatkan hidrogen mampu mencapai efisiensi konversi energi lebih dari 60%, lebih tinggi dibandingkan pembangkit berbahan bakar fosil konvensional
Keuntungan Penggunaan Hidrogen dalam Sistem Kelistrikan
Ramah lingkungan -- Hasil pembakarannya hanya berupa air, tanpa emisi karbon.