Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Meningkatkan Daya Tawar, Posisi, dan Promosi Indonesia di Mata Dunia

20 Juli 2022   10:17 Diperbarui: 20 Juli 2022   10:18 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sebagai Presidensi G20, fungsi tersebut telah dimainkan secara maksimal oleh Presiden Joko Widodo meski KTT G20 yang direncanakan pada November 2022 di Bali belum digelar. Ketika Perang Ukraina dan Rusia terjadi, dunia internasional dan badan-badan dunia seperti PBB, NATO, Masyarakat Uni Eropa, mencari jalan damai agar perang tersebut cepat disudahi sehingga dunia kembali stabil dan dengan dampak masalah ekonomi, keuangan, dan keamanan berjalan sesuai harapan bersama.

Sebagai negara yang kerap mempelopori perdamaian dunia, sejak era Presiden Soekarno dan Soeharto, Indonesia juga ingin masalah yang terjadi antara Ukraina dan Rusia segera berakhir sehingga dampak-dampak akibat perang seperti ancaman kelaparan dan krisis pangan di negara-negara berkembang tidak terjadi.

Dengan kapasitas sebagai Presidensi G20, Joko Widodo melakukan lawatan ke Ukraina dan Rusia. Misi tersebut bukan misi yang biasa, sebab mendamaikan kedua negara besar itu bukan sesuatu yang gampang karena banyak negara besar seperti Amerika Serikat, China, Perancis, Jerman, dan Inggris, mempunyai kepentingan terhadap urusan itu. Semua negara ingin tampil sebagai 'pemenang' atau pendamai.

Masalah lain yang tidak mudah adalah, ketika perang masih terjadi, Joko Widodo berani melakukan lawatan. Di masa damai saja pengamanan yang dilakukan sangat ketat apalagi di saat perang.

Kapasitas Indonesia di mata Ukraina dan Rusia rupanya sangat tinggi terbukti kedatangan Joko Widodo di Ukraina langsung disambut oleh Presiden Volodymyr Zelensky dan saat di Rusia langsung disambut oleh Presiden Vladimir Putin. Dengan pertemuan tersebut Joko Widodo bisa menyampaikan langsung masalah-masalah yang ada, mulai dari masalah perdamaian, ekonomi, keuangan, pangan, dan pelaksanaan G20 di Bali. Dengan pertemuan tersebut Indonesia juga memperkenalkan diri sebagai negara yang tidak berada dalam satu kutub pertahanan dunia, menjalankan politik bebas aktif, serta sebagai bangsa yang kaya dengan potensi alam dan budaya.

Tingginya daya tawar Indonesia tidak di mata Ukraina dan Rusia. Sebelum melakukan lawatan perdamaian ke kedua negara tersebut, Joko Widodo diundang dalam pertemuan G7 yang digelar di Jerman pada 26 hingga 27 Juli. Indonesia bersama dengan negara-negara yang memiliki prospek cerah di masa depan, seperti India, Senegal, Argentina, dan Afrika Selatan, dan lembaga keuangan seperti IMF, dan Bank Dunia, hadir dalam pertemuan elit itu.

Pastinya dalam Pertemuan G7, Joko Widodo memaparkan prospek ekonomi Indonesia kepada pemimpin negara besar yang tergabung dalam G7, yakni Jerman, Perancis, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jepang, dan Italia, di samping juga kepada India, Argentina, Senegal, Afrika Selatan, serta IMF dan Bank Dunia. Dalam pertemuan tersebut Joko Widodo berkesempatan untuk berdiskusi dan berdiplomasi mengenai masalah ekonomi, keuangan, pangan, dan tentunya perdamaian di Rusia dan Ukraina.

Di sinilah keuntungan dan kelebihan Indonesia ketika menjadi Presidensi G20. Dengan mengemban amanah bangsanya sendiri dan anggota G20, Joko Widodo bisa memaparkan berbagai masalah yang ada di dunia. Presidensi G20 merupakan karpet merah untuk memaparkan peta jalan perekonomian, keuangan, dan perdamaian dunia.

Presidensi G20 memang digilir namun ketika Indonesia mendapat giliran itu, ia dapat memaksimalkan fungsinya. Ada banyak manfaat, keuntungan, dan kesempatan besar bagi Indonesia saat menjadi Presidensi G20. Manfaat, keuntungan, dan kesempatan besar itu adalah 'pertama;, ikut dalam Pertemuan KTT G7 yang diselenggarakan di Jerman. 'Kedua', dapat melakukan misi perdamaian di Ukraina dan Rusia secara langsung dan aktif.

Langkah-langkah yang telah dilakukan tersebut membawa dampak yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia dan G20. Maksimalisasi peran sebagai Presidensi G20 akan membuat, (1). Indonesia semakin mempunyai peran dan posisi di dunia dalam ikut menyelesaikan masalah ekonomi, keuangan, dan perdamaian dunia. Posisi Indonesia akan semakin dirasakan sehingga bila ada berbagai masalah dunia, akan membuat bangsa ini diminta kontribusi dan solusinya.

(2). Membuka mata pemimpin negara-negara besar dan dunia akan potensi besar yang dimiliki Indonesia. Potensi besar itu berupa kepemimpinan yang bisa menjawab tantangan dunia. Potensi besar yang lain berupa kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah di Indonesia. Hal demikian bila dikelola dengan baik dan benar akan membuat bangsa Indonesia mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi, keuangan, dan pasar yang besar serta menjadi kekuatan ekonomi dunia. Di sinilah Bank Indonesia akan semakin berperan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun