Mohon tunggu...
Ardi Saputra
Ardi Saputra Mohon Tunggu... mahasiswa

yakin dengan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Punahnya Hewan Kukus Mata Biru di kota Ternate Maluku Utara

7 Oktober 2025   00:00 Diperbarui: 6 Oktober 2025   23:52 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: canva (editan hewan kuskus, kebakaran hutan dan animasi pemburu hewan)

Kuskus mata biru (Phalanger matabiru) merupakan hewan khas yang hanya ditemukan di Pulau Ternate dan Tidore, Maluku Utara. Satwa mamalia berkantung ini memiliki ciri unik berupa mata berwarna biru yang sangat jarang ditemukan pada jenis kuskus lainnya, sehingga menjadikannya satu-satunya spesies endemik yang berperan penting dalam keanekaragaman hayati daerah tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, habitat alami kuskus mata biru di hutan sekitar Danau Tolire dan Pulau Tareba mengalami tekanan berat akibat aktivitas manusia.

Ancaman utama yang menyebabkan kuskus mata biru terancam punah adalah perburuan berlebihan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat setempat. Perburuan ini umumnya dilakukan pada malam hari menggunakan senapan atau alat lain untuk menangkap hewan ini, dengan tujuan konsumsi pribadi atau pemasaran untuk minuman keras tradisional. Selain itu, kerusakan habitat yang disebabkan oleh perluasan pemukiman penduduk dan kegiatan pembukaan lahan juga semakin memperparah kondisi kuskus mata biru. Hilangnya habitat membuat hewan ini kehilangan sumber makanan dan perlindungan yang vital untuk kelangsungan hidupnya. Kondisi ini terjadi intensif pada tahun-tahun terakhir, sehingga populasi kuskus mata biru merosot drastis dan mendekati status punah.

Pemerintah Kota Ternate telah menyadari pentingnya perlindungan terhadap kuskus mata biru sebagai bagian dari kekayaan alam nusantara. Upaya pelestarian yang tengah digalakkan meliputi penyusunan peraturan daerah (Perda) khusus yang melindungi satwa tersebut dari perburuan dan perdagangan ilegal. Selain itu, program edukasi kepada masyarakat lokal mengenai pentingnya keanekaragaman hayati sedang digencarkan, agar warga memahami konsekuensi negatif dari perburuan liar dan kerusakan habitat. Pembentukan komunitas konservasi dan patroli hutan secara rutin juga menjadi langkah strategis dalam menjaga kelestarian habitat kuskus mata biru. Di samping itu, pengembangan ekowisata yang bertanggung jawab di sekitar habitat asli kuskus juga diupayakan sebagai solusi pemanfaatan berkelanjutan, yang dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian satwa.

Dari segi ekonomi, keberadaan kuskus mata biru yang dilindungi dapat menjadi daya tarik wisata yang mendukung pendapatan masyarakat lokal melalui aktivitas ekowisata. Jika hewan ini punah, potensi ekonomi tersebut akan hilang karena berkurangnya biodiversitas yang menjadi magnet wisata alam. Secara sosial, kuskus mata biru memiliki nilai budaya yang melekat pada masyarakat setempat, dan ancaman kepunahannya berisiko menghilangkan bagian dari warisan budaya yang diwariskan turun-temurun. Konflik sosial pun bisa muncul akibat praktik perburuan yang tidak sah dan ketidakpastian perlindungan hukum. Sementara itu, dari perspektif geografis dan lingkungan, habitat kuskus mata biru yang bergantung pada hutan asli memainkan peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem lokal. Kerusakan habitat tidak hanya mengancam kuskus mata biru tetapi juga spesies lain yang bermukim di hutan tersebut, sehingga menimbulkan efek domino yang merusak keragaman hayati dan fungsi ekologis kawasan.

Dengan demikian, penting bagi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama mengatasi permasalahan ini melalui penguatan regulasi, edukasi lingkungan, serta pelibatan masyarakat dalam konservasi. Pelestarian kuskus mata biru bukan hanya upaya penyelamatan satu spesies, tetapi juga menjaga kesinambungan lingkungan dan sumber daya alam yang menjadi modal utama bagi kesejahteraan masa depan di Maluku Utara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun