Di era yang serba digital dan otomatis seperti sekarang, peran kerja bangku dalam pendidikan Teknik Mesin sering dianggap usang. Apalagi kalau baru pertama kali mencoba praktek kerja bangku. Kebanyakan orang pasti mengira "ngapain sih mengikir berjam-jam mengtab benda kerja sampe otot pegal, mending di fraiz, bubut, kalo tidak digerinda saja". Sekarang kita Sudah berada di era revolusi industri 4.0, yang mana industri saat ini mencari lulusan ahli dalam bidang  pemrograman CNC, software CAD/CAM seperti SolidWorks. Sebagai mahasiswa yang pernah praktek kerja bangku berjam-jam, saya sadar bahwa kerja bangku itu bukan hanya sekadar pelajaran mengikir, mengtab, dan mengebor benda kerja saja. Lebih dari itu kerja bangku merupakan dasar membentuk ketelitian, kesabaran, dan kepekaan teknik, sesuatu yang tidak bisa diajarkan lewat simulasi komputer saja.
Kerja bangku merupakan fondasi dasar sebelum kita merasakan dunia teknik yang sebenarnya. Kerja bangku memperkenalkan kita dengan sifat-sifat material, ketepatan mengatur kekuatan tangan, ketelitian membaca job sheet, metode perakitan, problem solving dan lain-lain. Dari situlah mahasiswa belajar tentang "rasa teknik" yang sesungguhnya seperti bagaimana kerasnya baja, bagaimana elastisnya aluminium, bagaimana membaca job sheet, atau bagaimana menyesuaikan kekuatan saat mengikir agar benda kerja tidak blong. Tentu kita pasti kesal ketika saat mengukur benda kerja ternyata blong. Tapi dari situlah kepekaan dan feeling kita mulai terlatih.
Tanpa kerja bangku saya yakin banyak mahasiswa teknik yang mungkin bisa menggambar desain bagus di komputer, tapi gagap saat melihat mesin manufaktur yang sesungguhnya. Hal seperti itu sering terjadi karena kesenjangan antara teori dan praktik langsung di lapangan. Mereka tidak punya pengalaman menghadapi kesulitan saat mengerjakan benda kerja dengan presisi dan akurasi tinggi. Lebih jauh lagi, kerja bangku membangun karakter sabar, telaten dan tidak mudah menyerah. Coba saja mengikir permukaan benda kerja hingga benar-benar rata dan presisi, itu adalah latihan mental bukan sekadar kerja fisik!
Seperti yang kita tahu teknologi di dunia teknik mesin selalu berkembang. Mesin-mesin yang digunakan semakin canggih. Perkembangan teknologi ini tidak bisa dihindari, bahkan kita harus mengejarnya. Justru di tengah perkembangan itulah keterampilan dasar kerja bangku menjadi semakin berharga. Coba bayangkan sarjana teknik mesin masa mendatang harus paham perangkat lunak desain, analisis simulasi, dan pemrograman CNC, tetapi dia juga harus paham bagaimana mengerjakan pekerjaan fisik lapangan. Karena tidak semua masalah bisa terselesaikan dengan mengeklik mouse. Ada waktunya pengalaman manual lah yang menjadi solusi.
Di era Revolusi Industri 4.0 saat ini mungkin banyak yang meremehkan peran kerja bangku. Tapi menurut saya keterampilan dasar itu yang membuat seorang teknisi merasa hidup. Teknologi akan selalu berkembang dan semakin canggih, namun keterampilan manual-lah yang tetap menjadi fondasi penting. Bangunan setinggi langit pun butuh pondasi yang kokoh. Dan dalam dunia teknik mesin, kerja bangku adalah pondasi itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI