Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Permasalahan Mendasar yang Dihadapi Masyarakat Indonesia Saat Ini yang Kerap Luput dari Perhatian dan Penanganan Pemerintah

14 September 2025   08:00 Diperbarui: 11 September 2025   09:19 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://news.republika.co.id/berita/qaqetb328)

3. Krisis Lingkungan yang Tidak Terlihat

Indonesia kerap diguncang isu lingkungan seperti kebakaran hutan, polusi udara, hingga banjir tahunan. Namun, ada krisis lingkungan lain yang lebih "sunyi" tetapi sangat mendasar: pencemaran air dan pengelolaan sampah.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK, 2023), Indonesia menghasilkan 68,5 juta ton sampah per tahun, dan hanya 7,5% yang berhasil didaur ulang. Sisanya berakhir di TPA atau mencemari sungai dan laut. Bahkan, Indonesia tercatat sebagai penyumbang sampah plastik laut terbesar kedua di dunia (Science, 2015).

Air bersih pun menjadi masalah serius. Badan Pusat Statistik (2022) melaporkan bahwa hanya 74,4% rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses ke air minum layak, dan angka ini lebih rendah di wilayah timur Indonesia. Padahal, tanpa akses air bersih, berbagai penyakit berbasis lingkungan mudah menyebar.

4. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

Ketimpangan sosial-ekonomi di Indonesia masih tinggi meskipun angka kemiskinan menurun. Data BPS (Maret 2024) menunjukkan tingkat kemiskinan berada di angka 9,03%, turun dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, rasio gini---indikator kesenjangan---berada di 0,388, menandakan jurang kaya-miskin masih lebar.

Kondisi ini tercermin di berbagai aspek: akses pendidikan, kepemilikan tanah, hingga kesempatan kerja. Di perkotaan, generasi muda menghadapi fenomena upah stagnan sementara biaya hidup melonjak. Sedangkan di pedesaan, masyarakat masih banyak bergantung pada sektor informal dengan penghasilan minim dan tanpa jaminan sosial.

Kesenjangan ini berpotensi menimbulkan "frustrasi sosial" yang bisa meledak menjadi masalah politik. Namun, perhatian pemerintah sering lebih fokus pada pembangunan infrastruktur fisik ketimbang kebijakan redistribusi ekonomi yang lebih adil.

5. Kesehatan Mental yang Terabaikan

Masalah kesehatan mental masyarakat Indonesia kerap dipandang sebelah mata, meskipun dampaknya sudah sangat nyata. Data Riskesdas 2018 menyebut 9,8% penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional, sementara 6,1% mengalami gangguan mental berat seperti skizofrenia. Angka ini bisa jadi lebih tinggi karena stigma membuat banyak kasus tidak tercatat.

Di kalangan remaja, isu kesehatan mental bahkan menjadi krisis serius. Survei UNICEF (2021) menunjukkan 1 dari 3 remaja Indonesia merasa depresi dan sebagian besar tidak tahu harus mencari bantuan ke mana. Ironisnya, jumlah psikolog klinis di Indonesia hanya sekitar 11 ribu orang (HIMPSI, 2023), dengan distribusi tidak merata---banyak terkonsentrasi di kota besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun