Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cintailah Profesimu Saat Ini Sebelum Terlambat!

22 Mei 2025   21:55 Diperbarui: 23 Mei 2025   09:05 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://employers.glints.com/id-id/blog/7-ciri-lingkungan-kerja-positif-yang-ideal-bagi-milenial)

Dalam dunia yang serba cepat dan kompetitif seperti saat ini, tidak sedikit orang yang merasa terjebak dalam pekerjaan mereka sendiri. Setiap pagi berangkat kerja dengan rasa enggan, lalu pulang dengan rasa lelah fisik dan mental yang tak kunjung reda. Bahkan, menurut data dari Gallup (2022), hanya 21% karyawan di seluruh dunia yang merasa terlibat secara aktif dan antusias terhadap pekerjaannya. Lalu, sisanya ke mana? Jawabannya: tenggelam dalam rutinitas tanpa makna.

Fenomena ini bukan hanya soal ketidakcocokan profesi atau gaji yang tidak memadai, tetapi lebih dalam dari itu: kurangnya rasa cinta terhadap profesi yang sedang dijalani. Padahal, mencintai profesi yang kita miliki saat ini bisa menjadi kunci untuk meraih kepuasan hidup dan bahkan kesuksesan jangka panjang. Jika tidak dimulai sekarang, bisa jadi kita terlambat menyadari nilainya---saat segalanya sudah lewat dan tak bisa diulang.

Kenapa Banyak Orang Tidak Mencintai Profesinya?
Ada berbagai alasan mengapa seseorang kehilangan semangat mencintai profesinya. Beberapa di antaranya:

Harapan yang tidak sesuai kenyataan
Banyak orang masuk ke dunia kerja dengan ekspektasi tinggi---baik soal gaji, lingkungan, atau perkembangan karier. Saat realita tidak sesuai, kekecewaan pun datang. Ini diperparah jika seseorang merasa tidak punya pilihan lain.
Lingkungan kerja yang toksik
Budaya kerja yang tidak sehat, persaingan tidak sehat, atau atasan yang tidak suportif bisa membuat seseorang sulit menikmati pekerjaannya. Seiring waktu, rasa cinta terhadap profesi pun terkikis.
Kurangnya pengakuan dan penghargaan
Dalam teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow, kebutuhan akan pengakuan (esteem needs) sangat penting untuk memotivasi seseorang. Ketika kontribusi tidak dihargai, maka seseorang akan merasa "tidak berarti" di tempat kerjanya.
Tuntutan pekerjaan yang tidak seimbang dengan kehidupan pribadi
Work-life balance yang buruk bisa membuat seseorang merasa profesinya mengambil alih hidupnya. Ujung-ujungnya, rasa jenuh pun tumbuh subur.
Namun, justru di tengah tantangan-tantangan itulah kita ditantang untuk mengubah cara pandang: bukan hanya menunggu profesi menjadi ideal, tetapi belajar mencintai dan menghargainya terlebih dahulu.

Mengapa Mencintai Profesi Itu Penting?
Memberi makna dalam bekerja
Orang yang mencintai pekerjaannya cenderung melihatnya sebagai bentuk kontribusi, bukan sekadar mencari nafkah. Mereka merasa pekerjaannya berdampak, baik untuk dirinya sendiri, orang lain, maupun masyarakat.
Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi menyebut keadaan ini sebagai flow---yakni kondisi ketika seseorang sangat tenggelam dalam aktivitasnya karena merasa itu bermakna dan menyenangkan. Dalam dunia kerja, flow hanya bisa dicapai jika seseorang benar-benar terlibat dan mencintai apa yang ia kerjakan.
Meningkatkan produktivitas dan kreativitas
Sebuah studi dari Harvard Business Review (2019) menunjukkan bahwa karyawan yang merasa memiliki koneksi emosional terhadap profesinya cenderung bekerja lebih efektif, lebih loyal, dan lebih inovatif dibandingkan yang tidak.
Menjaga kesehatan mental
Pekerjaan yang dijalani dengan cinta akan terasa lebih ringan, bahkan ketika penuh tantangan. Sebaliknya, pekerjaan yang dijalani tanpa cinta mudah menimbulkan stres, burnout, dan depresi.
Membuka peluang lebih luas
Ketika kita mencintai profesi, kita akan lebih terdorong untuk belajar, berjejaring, dan berkembang. Secara tidak langsung, ini membuka peluang-peluang karier baru yang mungkin tak pernah kita sangka sebelumnya.
Bagaimana Menumbuhkan Rasa Cinta pada Profesi Saat Ini?
Jika saat ini kamu merasa mulai kehilangan rasa cinta terhadap pekerjaanmu, coba lakukan beberapa hal berikut:

1) Ingat kembali tujuan awal
Mengapa kamu memilih profesi ini? Apa yang dulu membuatmu semangat? Mengingat kembali alasan awal bisa membantu menghidupkan kembali motivasi yang tertidur.

2) Lihat sisi positif dari pekerjaanmu
Tidak ada profesi yang sempurna. Namun, selalu ada sisi baik yang bisa disyukuri: teman kerja yang suportif, fleksibilitas waktu, kesempatan belajar, atau dampak positif yang kamu berikan.

3) Temukan makna di balik tugas sehari-hari
Setiap pekerjaan, sekecil apa pun, punya nilai. Seorang guru mungkin lelah mengoreksi ratusan tugas, tetapi ia sedang membantu menciptakan masa depan. Seorang satpam mungkin terlihat seperti penjaga pintu, tetapi ia menjaga keamanan banyak orang.

4) Tetapkan tujuan kecil dan realistis
Jangan menunggu promosi atau pengakuan besar untuk merasa bangga. Capai target-target kecil, dan rayakan pencapaianmu sendiri.

5) Jalin hubungan baik dengan rekan kerja
Lingkungan kerja yang hangat bisa mengubah suasana kerja menjadi lebih menyenangkan. Terkadang, rasa cinta terhadap pekerjaan muncul dari rasa nyaman terhadap orang-orang di sekitarmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun